Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Maret 2023, Barangsiapa Merendahkan Diri, Ia Akan Ditinggikan

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Barangsiapa Merendahkan Diri, Ia Akan Ditinggikan.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 18 Maret 2023 dengan judul Barangsiapa Merendahkan Diri, Ia Akan Ditinggikan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Barangsiapa Merendahkan Diri, Ia Akan Ditinggikan.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Hosea 6:1-6, dan bacaan Injil Lukas 18: 9-14.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 18 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Perikop injil hari ini memuat ajaran Tuhan Yesus tentang doa yang benar, doa yang berkenan kepada Bapa di Sorga. Doa yang benar itu bukan doa bibir, yang disampaikan dengan kalimat yang panjang dan indah, melainkan doa batin, yang disampaikan penuh kerendahan hati di hadapan Allah.

Doa yang benar tidak memegahkan diri, tidak menyombongkan diri. Mengapa? Karena di hadapan Tuhan kita sebagai manusia tidak ada artinya kecuali karena belas kasih Tuhan.

Diceritakan bahwa ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa.

Seorang Farisi dan yang lain Pemungut Cukai. Orang Farisi itu menyadari diri telah memenuhi semua tuntutan hukum.

Tetapi semua itu membuat dia memandang rendah orang lain dan merasa bahwa dia layak mendapat balasan setimpal dengan apa yang dibuatnya.

Dia berkeyakinan bahwa Allah akan mengganjar orang sesuai dengan perbuatannya.

Orang Farisi yang dianggap saleh itu, pulang ke rumah dengan tangan hampa karena berdoa sambil membanggakan diri.

Sementara pemungut Cukai, tidak merasa perlu memamerkan diri. Dia menerima diri apa adanya.

Dia tidak merasa perlu melihat orang lain sebagai saingan, tidak merasa perlu menang sendiri dan menjadi juara atas orang lain.

Bagi dia, nama dan popularitas, kekayaan dan penghormatan tidaklah berarti.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved