Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 17 Maret 2023, Manakah yang Paling Utama?

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Manakah yang Paling Utama?

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 17 Maret 2023 dengan judul Manakah yang Paling Utama? 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Manakah yang Paling Utama?

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Hosea 14: 2-10, dan bacaan Injil Markus 12: 28b-34.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 17 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.

Salam damai sejahtera untuk kita semua di hari ini. Kembali kita ditemani dengan sapaan dari Hosea dan Injil Markus.

Kitab Nabi Hosea memberikan catatan khusus kepada bangsa Israel yang sudah banyak meninggalkan Tuhan karena berbuat dosa.

Nabi sangat menyesalkan perbuatan umat Israel sampai harus menyerukan pertobatan bagi bangsa Israel yang telah melanggar hukum dan peraturan Tuhan sendiri.

Dengan pertobatan itu, bangsa Israel akan memperoleh keselamatan yang dijanjikan oleh Tuhan sendiri kepada mereka.

Sedangkan dalam Injil Markus, Yesus memberikan jawaban yang pasti dari pertanyaan seorang ahli Taurat tentang  “perintah manakah yang paling utama”.

Yesus memberikan jawaban dengan dua perintah utama yakni: Hukum yang pertama, Mengasihi Tuhan Allah, dan yang kedua, Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 15 Maret 2023, Sabda Allah Sumber Kekuatan

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Yesus dalam menjawabi pertanyaan ahli Taurat itu menggunakan pendasaran Kitab Suci. Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Yesus memberikan jawaban yang pasti dan jelas kepada ahli Taurat itu.

Kita melihat jawaban Yesus yang berhubungan dengan hukum pertama, “kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenal akal budimu, dengan segenap kekuatanmu.”

Untuk hukum pertama dan yang utama ini, Yesus memberikan standard yang tinggi untuk membangun relasi cinta yang mesra dengan Tuhan Allahmu.

Mengasihi dengan hati, jiwa, akal, dan kekuatan artinya sebuah relasi yang total kepada Allah. Sebuah relasi cinta tanpa pamrih karena hati, jiwa, akal, sampai kekuatan sendiri semua dipersembahkan untuk Tuhan.

Hati kita harus tetap tearah kepada Tuhan, jiwa kita selalu memuji dan memuliakan Tuhan dalam sitausi apa pun juga, akal budi kita pun selalu ditujukan kepada Tuhan dan semua kekuatan kita dipersembahkan kepada Tuhan.

Maksud dari semua ini jelas bahwa seluruh diri kita dalam semua aspek perlu dipersembahkan kepada Tuhan dalam relasi cinta yang murni.

Jika semua itu dapat kita persembahkan secara utuh dan murni, maka tentu pahala yang kita dapatkan juga menjadi sempurna di dalam Tuhan sendiri.

Dan itu semua tergambar dalam sikap paling nyata dalam hukum kedua yaitu: mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri.

Karena diri kita sudah kita persembahkan kepada Tuhan secara utuh dan murni, maka kita akan gampang mencitai sesama kita dengan lebih baik.

Dan inilah dua hukum yang utama dan terutama. Tidak ada lagi hukum yang lainnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 16 Maret 2023, Yang Pecah Akan Terpecah

Yesus memberikan dua pola relasi cinta yang paling utuh yaitu relasi yang vertikal dan horizontal. Itulah kesempuraan cinta yang Yesus sendiri persembahkan di atas kayu salib saat Dia merentangkan tangan dan kedua kakiNya untuk dipaku.

Yesus menjawabi pertanyaan ahli Taurat itu “Hukum manakah yang paling utama”.

Dan tidak ada yang paling utama dalam hidup ini selain mencintai Tuhan dan sesama. Itulah yang paling utama.

Yang menjadi persoalan kita sekarang adalah yang paling utama dalam hidup kita bukan Tuhan, tapi hal-hal duniawi yang lainnya atau bahkan sangat berfokus pada manusia atau diri sendiri dan mengadalkan manusia atau diri sendiri.

Kita lebih cenderung memberi prioritas seluruhnya kepada karier, pekerjaan, harta dan kekayaan atau hati kita atau pikiran kita dan kekuatan kita sendiri.

Teks Lengkap Bacaan 17 Maret 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 17 Maret 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 17 Maret 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama Hosea 14:2-10

"Kepada buatan tangan kami, kami takkan berkata lagi, 'Ya Allah kami!'"

Bacaan dari Kitab Hosea:

"Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! Katakanlah kepada-Nya, "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."

Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.

Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.

Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 81:6c-8a.8b-9.10-11b.14.17

Refr. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.

1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.

2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!

3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil Matius 4:17

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Bacaan Injil Markus 12:28b-34

"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."

Inilah Injil suci menurut Markus:

Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?"

Jawab Yesus, "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus, "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."

Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"

Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved