Opini
Opini Ermi Ndoen: Jangan Mengutuk Kegelapan, Mari Nyalakan Lilin Pagi Hari
Beberapa hari ini isu Pendidikan di NTT menjadi “viral”. Terima kasih buat DR Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H, M.Si; Gubernur NTT.
POS-KUPANG.COM - Beberapa hari ini isu Pendidikan di NTT menjadi “viral”. Terima kasih buat DR Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H, M.Si; Gubernur NTT. VBL yang berhasil mengangkat keterbelakangan pendidikan di NTT – melalui cara yang tidak biasa.
Viktor meminta agar jam masuk SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTT dimajukan menjadi pukul 05.00 Wita yang kemudian digeser ke pukul 05.30 Wita.
Keputusan cepat yang diambil hanya lewat agenda pertemuan bersama para kepala sekolah pada Kamis (23/2/2023) menjadi viral di media sosial melalui video berdurasi 1 menit 43 detik.
Terlihat, Viktor berbicara didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi. "Anak itu harus dibiasakan bangun pukul 04.00 Wita. Pukul 04.30 Wita, mereka sudah harus jalan ke sekolah sehingga pukul 05.00 Wita sudah harus di sekolah," ujar Viktor dalam video viral tersebut.
Kebijakan itu dijalankan dan hasilnya langsung berdampak; setidaknya menurut Google. Jika Anda melakukan pencarian dengan kata kunci “masuk sekolah jam 5 padi di NTT”, maka dalam tempo singkat, - hanya “NOL KOMA EMPAT PULUH DETIK (0,40 detik)”, Google akan menampilkan sekitar 14.200.000 hasil pencarian Anda.
Cara “pintar” seorang VBL – membawa isu keterbelakangan pendidikan yang belum berhasil dituntaskan sampai saat ini ke level “GLOBAL” dengan cara yang tidak biasa. Tidak populis, tapi marketable. Setidaknya sekarang semua mata tertuju ke NTT saat ini.
Baca juga: Opini Yahya Ado: Seandainya Saya Gubernur NTT
Saya bukan pakar pendidikan dan juga tidak bemaksud menambah pro kontra dalam daftar 14.2 juta topik diskusi di Google – walaupun pasti, kalau opini ini dimuat, akan ada tambahan 1 isu di google. Banyak tokoh penting sudah berbicara dan pemerhati pendidikan NTT sudah memberi beberapa masukan terkait kebijakan ini.
Rektor UNDANA, DR Maxs Sanam, termasuk salah satu tokoh pendidikan di NTT yang pertama kali secara terbuka memberi masukan lewat media sosialnya dengan tulisan “Ritme Sirkadian dan Jam Masuk Sekolah lebih awal”.
Ritme sirkadian adalah jam biologis dalam tubuh manusia yang mengatur siklus tidur dan bangun. Maxs berargumen, “Ritme sirkadian adalah hal yang penting dalam menjaga kesehatan fisik dan kinerja akademik siswa”.
Argumen ini dikuatkan oleh dua orang akademisi NTT, DR Jonatan Lassa, dari Charles Darwin University dan Hermina Manlea, Researcher in Science Education, The University of Western Australia.
Keduanya menyatakan, “Masuk kelas jam 5 pagi: kebijakan yang mengabaikan riset tentang jam tidur layak remaja dan jadwal sekolah yang ideal’.
Senada dari level national, Dewi Safitri, alumni Science Tech in Society dari University College London yang sekarang bekerja untuk CNN Indonesia, menyoroti kebijakan ini contoh keputusan pejabat yang kian jauh dari bukti ilmiah.
"Sekolah Jam 5 Pagi dan Pejabat yang Kian Jauh dari Bukti Ilmiah". Dan masih 14.2 juta lebih pro kontra lain yang perlu dibaca di google, kalau Anda punya waktu.
Baca juga: Opini Prof Feliks Tans: Surat Terbuka Kepada Gubernur NTT, Menciptakan Sekolah Unggul
Tidak bermaksud menambah berbagai ulasan ilmiah, saya hanya ingin berbagi beberapa pengalaman pribadi, bagaimana disiplin dan karakter anak dibentuk, ketika anak-anak sempat bersekolah di Australia.
Anak kami saat itu berada di Pre-school dan kelas 1. Banyak hal sederhana yang bisa kita buat untuk memberi kontribusi bagi peningkatan kualitas output pendidikan di NTT.
Zonasi
Kebijkan zonasi sekolah sudah berlaku saat kami mau mencari sekolah untuk anak-anak. Kami hanya bisa masukan anak-anak di sekolah yang masuk zonasi tempat tinggal kami.
Bukti yang dipakai untuk verifikasi juga sederhana, hanya “amplop bekas” bercap pos yang menyebutkan nama dan alamat kami di daerah itu; kadang dilengkapi dengan copy alamat kontrakan rumah. Jelas, mudah dan tidak ribet.
Tidak mesti harus pilih sekolah unggulan – semua sekolah standard. Tiap sekolah adalah sekolah unggul, karena ini prinsip “equity” -semua anak harus mendapat hak yang sama untuk kualitas pendidikan di manapun dia berada.
Weekly Award – Student of The Week
Tiap anak berbeda. Tiap anak punya talenta masing-masing. Karena itu anak-anak dinilai berdasarkan nilai-nilai karekter dan talenta berbeda, setiap minggunya.
Baca juga: Opini Januar J Tell: Mengkritisi Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Ada “Good behaviour in class”, atau penghargaan “Forest Helper”, atau “Great improvement in mathematics”, “Great Buddy”, “Best story teller”, dll. Hal-hal sederhana yang membuat anak bangga akan pencapaiannya.
Library Bag – Show and Tell
Yang menarik dalam meningkatkan minat baca, anak-anak dibekali dengan 1 “library Bag” – tas perpustakaan. Tas ini berisi buku-buku yang anak tertarik untuk membacanya di rumah.
Buku-buku dalam tas ini akan diganti jika anak sudah selesai membaca dan menceritakan isi buku ini kepada teman-temannya.
Biasanya dalam sesi “Show and Tell” atau sesi lain. Anak-anak secara sederhana diajari public speaking saat menceritakan buku atau apapun yang dipresentasikan – misalnya project sekolah sedini mungkin.
Anak belajar “critical appraisal” secara dini dengan cara yang menyenangkan. Anak boleh membawa mainan atau boneka kesayangan untuk diceritakan di depan kelas.
Nap Hour – Waktu Tidur Siang
Di sekolah anak kami, jam masuk sekolah untuk semua anak sama: 09.00 – 14.30 (Senin – Jumat). Alasannya agar orang tua punya waktu cukup untuk menyiapkan kebutuhan anak-anak dan anak bisa berangkat bersama orang tua, saat mereka ke kantor atau tempat Kerja. Oya - Zonasi juga berlaku bagi orang tua yang kantornya dekat sekolah anaknya, dengan alasan yang sama, kepraktisan antar jemput anak.
Salah satu anak kami berada di Pre-School saat itu. Preschool ini untuk anak berumur 5-6 tahun. Pre school digabung dengan sekolah dasar (kelas 1 – 7). Anak-anak ditempatkan di setiap kelas berdasarkan umur, tidak ada yang tidak naik kelas. Yang menarik untuk anak Pre-school, adalah disiapkan waktu tidur siang di sekolah. Anak-anak membawa blangket tiap hari untuk tidur. Jadwal tidur siang sekitar jam 12.00 – 13.00.
Baca juga: Opini Yohanes Mau: Aturan Prematur Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Project dan Transisi Kelas
Mata pelajaran di Australia, tidak banyak. Kurikulumnya lebih ditekankan pada standarisasi kompetensi dasar seperti kompetensi dasar literacy (kemampuan membaca), numeracy (kemampuan dasar menghitung), kemampuan berkomunikasi, kemampuan dasar berfikir kritis dan kreatif, membuat keputusan, dsb. Karena itu pelajaran dan tugas-tugas sekolah lebih diarahkan pada project-project untuk membangun kompentensi dan kreativas anak.
Anak pre-school dan kelas 1- 7 juga berada dalam kompleks yang sama. Karena itu di kelas 1 dan 2; ada program “buddy” – teman pendamping. Anak-anak kelas yang lebih besar memiliki satu atau dua adik kelas untuk didampingi.
Tugasnya membimbing mereka menyesuaikan dengan lingkungan sekolah atau persiapan saat naik kelas. Saat tertentu, ada transisi atau penggabungan kelas.
Anak- anak di kelas yang lebih rendah digabung ke kelas di atasnya. Anak kelas lebih rendah melihat pelajaran kakak kelasnya. Semuanya dibuat sealamiah mungkin. Sehingga anak-anak tidak merasa dipaksa mempelajari sesuatu sebelum saatnya.
Ini sedikit dari banyak pengalaman pribadi kami. Masih banyak lagi hal-hal sederhana yang dibuat untuk membangun karakter dan kedisiplinan sejak dini. Banyak pakar dan akademisi yang punya alasan yang lebih ilmiah untuk membantu pemerintah NTT memperbaiki mutu pendidikan di NTT.
Suatu Kerja marathon yang tidak akan selesai, hanya dengan bangun pagi jam 4 untuk belajar jam 5. Tapi yang patut dihargai, Gubernur NTT tidak mau NTT terus-terusan terbelakang. Karena itu jangan mengutuk kegelapan. Mari nyalakan lilin untuk kemajuan Pendidikan di NTT. Semoga. (Forum Academia NTT)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.