Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 9 Maret 2023, Lazarus: Allah Telah Menolong
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Lazarus: Allah Telah Menolong.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Lazarus: Allah Telah Menolong.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yeremia 17: 5-10, dan bacaan Injil Lukas 16: 19-31.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 9 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, Tuhan dalam bacaan-bacaan suci memberikan nasihat kepada kita tentang kesetiaan kita kepada Tuhan.
Bacaan pertama, Yeremia menyerukan kepada umat Israel agar selalu mengandalkan Tuhan dan bukan manusia.
“Terkutuklah orang yang mengandalakn manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan. Dan diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.”
Tuhan sebenarnya mengoreksi pola hidup umat Israel pada zaman itu dan tentunya kepada kita saat ini yang sudah terlalu mengandalkan kekuatan sendiri dan melupakan Tuhan.
Sedangkan dalam Injil Lukas, tokoh Lazarus menjadi fokus permenungannya.
Sosok yang ditampilkan sebagai orang yang menderita itu namanya Lazarus.
Di satu sisi ada juga seorang kaya raya tapi tidak memiliki nama.
Kisah itu diawali dengan penderitaan Lazarus yang ingin mencari makan di rumah orang kaya raya itu. Tapi Lazarus tidak mendapatkannya.
Lalu ketika meninggal Lazarus masuk surga dan orang kaya itu masuk neraka.
Ada banyak nilai yang kita dapatkan dari kisah ini. Nilai terpenting di sini adalah Tuhan selalu adil dalam keputusanNya yang selalu berbelaskasihan kepada yang menderita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 9 Maret 2023, Menjadi Berkat bagi Sesama
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah dramatis tentang Lazarus dan orang kaya ini sudah sering kita dengar dan renungkan dari dulu kala.
Sampai sekarang pun kita masih tetap dengar dan renungkan. Dan selalu kaya dengan inspirasi yang kita renungkan dan refleksikan.
Kisah ini dimulai dengan gambaran tentang seorang yang kaya dengan segala kemegahannya dan cara hidupnya dan diikuti dengan gambaran tentang seorang pengemis bernama Lazarus dengan segala kondisi yang buruk.
Diceritakan Lazarus berbaring di dekat pintu rumah orang kaya itu dan ingin menghilangkan laparnya dengan memakan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Kisah ini dilanjutkan dengan situasi di saat sesudah kematian. Lazarus berada bersama Abraham dalam kerajaan surga dan orang kaya itu di neraka.
Pertanyaannya adalah, mengapa sampai orang kaya itu masuk neraka dan Lazarus masuk surga?
Apakah dengan menderita sepanjang hidup kita bisa masuk surga?
Ini pertanyaan-pertanyaan menggelitik yang perlu kita cermati untuk direnungkan.
Dari kisah ini kita tidak mendapatkan banyak informasi tentang kedua tokoh ini. Lazarus dan orang kaya itu.
Maka salah satu cara yang paling bisa adalah dengan menggambarkan situasi mereka.
Pertama orang kaya. Digambarkan pada awal cerita sebagai orang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Dia masih memiliki 5 saudara lainnya yang bersama-sama dengan dia. Ini beberapa informasi tentang si kaya.
Satu hal lagi yang menjadi fokus di sini adalah si kaya dan 5 saudaranya tidak memiliki nama.
Dari sejumlah informasi ini kita bisa memberikan catatan kritis. Kita mulai dari cara dia berpakaian. Dari jenis pakaiannya memberikan tanda bahwa pakaian itu hanya dipakai oleh kalangan orang berada yang setara dengan para bangsawan kerajaan.
Pola hidup yang ditunjukkan dengan setiap hari bersuka ria dalam kemegahan. Artinya setiap harinya dia melaksanakan pesta untuk semua teman-teman dan kemungkinan besar bersama-sama 5 saudaranya atau keluarganya. Artinya secara ekonomis dan sangat kaya dan berkelebihan.
Dan dia memiliki 5 saudara yang diketahui setelah dia meninggal. Dia masih ingat dengan 5 saudaranya yang pasti juga masih menjalani pola hidup yang sama.
Dalam konteks latarbelakang yang digambarkan oleh kitab suci, kita lalu bisa mengambil kesimpulan bahwa semua kemewahan dan kemegahannya telah membuat dia sangat ingat diri dan egois. Semua masih terpusat dalam dirinya sendiri.
Si kaya membiarkan dirinya dikuasai oleh kemewahan dan kemegahannya, harta kekayaan dan pesta pora.
Situasi semacam inilah yang membutakan mata hati si kaya sehingga dia sama sekali tidak punya hati untuk menaruh belas kasihan kepada Lazarus.
Dan si kaya dan 5 saudarnya itu tidak memiliki nama karena mereka oleh kemewahan dan pesta pora itu kehilangan jati diri mereka yang sebenarnya dan terlebih kehilangan dirinya dalam relasinya dengan Tuhan.
Inilah dosa si kaya yang sebenarnya bahwa dia terlalu ingat diri dan tidak melakukan apa-apa untuk orang lain.
Sedangkan Lazarus sendiri, dalam kesendirian (tak ada keluarga) dan kemiskian dan penderitaan itu, dia tetap memiliki dirinya sendiri dengan namanya Lazarus yang artinya Tuhan telah menolong.
Dia tidak kehilangan diri dan Tuhannya.
Begitulah hidup kita, ketika kekayaan, kemewahan dan kelekatan-kelekatan yang sudah membuat diri dan mata hati kita tertutup dan membuat kita sulit untuk membangun relasi dengan orang lain dan Tuhan.
Kalau sudah bicara tentang uang atau harta kekayaan, maka Tuhan dan orang lain biasanya dikesampingkan. Ini fakta. Mari kita bertobat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 9 Maret 2023, Diberkatilah Orang yang Mengandalkan Tuhan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, ketika kita mengadalkan Tuhan maka hidup kita dipenuhi dengan berkat.
Kedua, ketika kita sudah berkelimpahan uang dan harta, maka hati dan budi kita tertutup bagi Tuhan dan sesama.
Ketiga, jangan pernah kehilangan Tuhan dan jati diri kita hanya karena harta atau uang.
Teks Lengkap Bacaan 9 Maret 2023

Bacaan Pertama: Yeremia 17:5-10
"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."
Bacaan dari Kitab Yeremia:
Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan! Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,
dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2.3.4.6
Refr. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil: Lukas 8:15
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Bacaan Injil: Lukas 16:19-31
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok.
Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya.
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya.
Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!’ Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.
Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberangi!’
Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu’.
Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.’
Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati’.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.