Renungan Harian Katolik Kamis 9 Maret 2023, Menjadi Berkat bagi Sesama

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Menjadi Berkat bagi Sesama.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yeremia 17: 5-10; dan bacaan Injil Lukas 16: 19-31.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 9 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik.

Dan diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan, ia ibarat pohon yang meskipun di musim panas, tapi tak akan berhenti menghasilkan buah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 8 Maret 2023, Mengampuni Musuh dan Mendoakan Mereka

Memang Tuhan menilik orang dari perbuatannya dan dari sikap batinnya.

Sikap batin manusia yang mengandalkan Tuhan niscaya ia akan memperoleh berkat.

Sedangkan sikap batin manusia yang menjauh dari Tuhan dan mengandalkan kekuatannya sendiri pasti Tuhan akan menjauhkan berkat darinya.

Karena itu kita hendaknya mengusahakan hidup dengan sikap batin yang mengakui diri kita tidak berdaya dan semata mengandalkan kekuatan Tuhan yang mendatangkan berkat bagi hidup kita.

Orang kaya dan Lazarus yang miskin adalah dua sisi kehidupan yang dibentangkan Tuhan ke tengah-tengah kebersamaan kita.

Bahwa kekayaan itu bukan sesuatu yang jelek. Tapi semestinya lebih dilihat sebagai berkat Tuhan yang harus dibagi juga kepada orang lain.

Di sini kekayaan itu tetap dilihat sebagai berkat. Hanya sikap batin orang kaya yang sulit berbagi dengan Lazarus yang miskin itu yang buruk.

Sikap batin orang kaya itu terlalu melekat pada materi sehingga dia tidak bisa melihat Tuhan yang hadir pada wajah Lazarus yang miskin itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 7 Maret 2023, Belajarlah Berbuat Baik dan Usahakanlah Keadilan

Orang kaya itu berpikir bahwa semua kekayaan yang diperolehnya itu adalah usahanya sendiri. Sehingga dia tidak perlu menjadi peduli dengan orang lain.

Padahal panggilan untuk berbagi dengan orang lain adalah berkat Tuhan untuk hidup kekal yang berbahagia.