Berita Sikka

Harga Beras di Pasar Alok Sikka Tembus Rp 14 ribu per Kilo

Harga yang kian hari semakin melonjak ini membuat Dolorosa Maria (59) warga Nangahure, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat mengeluh.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIA MANGKUNG
BERAS- Warga Sikka sedang membeli beras di Pasar Alok, Kabupaten Sikka, Selasa 7 Maret 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG, Maria Mangkung

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Harga beras di Pasar Alok, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, tembus Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram.

Harga yang kian hari semakin melonjak ini membuat Dolorosa Maria (59) warga Nangahure, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat mengeluh dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Saat ditemui POS-KUPANG.COM, Selasa 7 Maret 2023, pagi menyampaikan harga beras sejak awal Februari 2023 sampai saat ini rata-rata dijual mulai harga Rp 13-14 ribu per kilogram.

Baca juga: PPK Kangae Kabupaten Sikka Akui Temui Kendala Teknis saat Pencoklitan Data Pemilih

"Mau tidak beli makan apa, suka atau tidak suka tetap harus kita beli, cari sampai dimana pun saat ini beras tidak ada yang murah," ujarnya

Wanita yang berprofesi sebagai petani sayur ini mengatakan beras yang ia beli dengan harga Rp 13.000 adalah beras super biasa sedangkan harga Rp 14.000 per kilo merupakan beras jenis premier.

"Rata-rata harga beras yang saya beli disetiap pasar tradisional saat ini masih sama dengan nilai jual masih tinggi," ucapnya.

Baca juga: Kasus DBD di Nangahale Sikka Meningkat, Puskesmas Watubaing Lakukan Fogging 

Sementara itu pembeli lainnya, Marselinus Nurak warga Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda menuturkan hal serupa. Menurutnya harga beras yang dijual masih terbilang mahal, dari harga sebelumnya Rp 10.000 per kilo kini sampai Rp 13.000 ribu per kilo.

"Harga beras biasa yang sebelumnya saya beli dengan harga Rp 10.000 per kilo kini dengan Rp 13.000 ribu per kilo. Ini beras kapan turunnya?" tanya Marselinus.

Ia berharap kepada pemerintah melalui dinas perindag harus mengambil langkah kongkrit berupa operasi pasar untuk melayani warga dengan harga beras yang murah. 

Selain itu, perlu ada sinergi untuk mengatasi lonjakan harga beras dengan operasi pasar hingga ke desa-desa sehingga warga tidak kesulitan mendapatkan beras murah.

"Kalau tidak disalurkan melalui desa maka kami dari kampung yang akan kesulitan, karena untuk mendapatkan beras murah yang dibatasi 5 kilo per orang kami harus antre berjam-jam bahkan berhari-hari,"  ujarnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved