Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 5 Maret 2023, Mendengarkan Yesus dengan Hati

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Mendengarkan Yesus dengan Hati.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Dr. Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 5 Maret 2023 dengan judul Mendengarkan Yesus dengan Hati. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Mendengarkan Yesus dengan Hati.

RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Injil Matius 7:1-9.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 5 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Interaksi, komunikasi dan dialog membentuk persekutuan dan kebersamaan. George Simmel (1858-1918) menulis sturuktur kelompok sosial dibentuk oleh adanya interaksi.

Hari ini Yesus mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus ke atas gunung Tabor. Mereka berjalan bersama. Di puncak bukit terjadi interaksi antara Yesus dengan Bapak di surga juga berinteraksi dengan para Rasul.

Interaksi terbangun karena adanya kesediaan untuk saling mendengarkan.

Mendengarkan itu kunci untuk menciptakan interaksi, komunikasi dan dialog yang efektif.

Sebagaimana Yesus mendengarkan dan setia kepada Bapa-Nya di surga, demikian para rasul diminta Bapa untuk mendengarkan Yesus.

"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi dengarkanlah Dia." Persekutuan para rasul bersama umat Allah bertahan dan terawat dengan baik karena mereka mendengarkan Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 5 Maret 2023, Momen Peneguhan Iman

Yesus berubah rupa ketika sedang berdoa, berinteraksi dengan Bapa-Nya. Ketika kita berdoa, pancaran cahaya Ilahi memenuhi hati dan jiwa. Sebuah isyarat untuk menemukan cahaya Ilahi dalam doa.

Para Rasul: Petrus, Yohanes dan Yakobus takjub melihat kemuliaan yang terpancar dari wajah Yesus. Mereka bahagia dan meminta Yesus agar tinggal berlama-lama di sana.

Namun Yesus ingatkan bahwa mereka mesti turun dari gunung dan kembali ke ranah pelayanan di tengah masyarakat. Karena Anak Manusia akan menjalani penderitaan dan salib sebagai jalan menuju kemuliaan kebangkitan.

Dengan demikian perjalanan bersama Yesus ditandai dengan kerelaan untuk memanggul salib sebagai sebuah pengorbonan bermakna menuju kemuliaan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 5 Maret 2023, Transfigurasi: Yesus Berubah Rupa di Puncak Gunung

Semoga kita semakin terbuka untuk mendengarkan Sabda Yesus, siap sedia menjadi penyalur cahaya kasih Ilahi, yang mengedepankan pengorbonan dan ketulusan dalam interaksi sosial dan berbagai pelayanan di tengah Gereja dan masyarakat.

Mendengarkan Tuhan dengan hati yang tulus menggandakan berkat, damai dan sukacita dalam hidup. Salve.

Teks Lengkap Bacaan Minggu 5 Maret 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 5 Maret 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 5 Maret 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Kejadian 12:1-4a

"Panggilan Abraham, bapa Umat Allah."

Bacaan dari Kitab Kejadian:

Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, “Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau.

Dan segala kaum di muka bumi akan menerima berkat karena engkau.” Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 33:4-5.18-19.20.22

Refr. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

1. Firman itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita, kasih setia-Mu ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan Kedua: 2 Timotius 1:8b-10

"Allah memanggil kita dan mendatangkan hidup."

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:

Saudaraku terkasih, berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil Yesus! Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri.

Semua ini telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman, dan semua itu sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus.

Dengan Injil-Nya Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Markus 9:6

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Dari awan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."

Bacaan Injil: Matius 17:1-9

"Wajah-Nya bercahaya seperti matahari."

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.

Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka: Wajah-Nya bercahaya seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.

Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”

Sementara Petrus berkata begitu, tiba-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!” Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus dan mereka sangat ketakutan.

Lalu Yesus datang kepada mereka. Ia menyentuh mereka sambil berkata, “Berdirilah, jangan takut!” Dan ketika mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.

Pada waktu mereka turun dari gunung, Yesus berpesan kepada mereka, “Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved