KKB Papua

KKB Papua - Egianus Kogoya Cs Selalu Berpindah-Pindah, Pilot Susi Air Makin Sulit Ditemukan

Egianus Kogoya, Panglima TPNPB KODAP III Nduga bersama anggotanya, selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SULIT DITEMUKAN - Hingga saat ini, pilot Susi Air, Philis Mark Merthens belum juga diketahui keberadaannya. Aparat TNI Polri masih sulit ditemukan karena KKB selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. 

POS-KUPANG.COM - Egianus Kogoya, Panglima TPNPB KODAP III Nduga bersama anggotanya, selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya.

Faktor inilah yang menjadi penghambat mengapa sampai sekarang pilot Susi Air, Philis Mark Merthens belum juga ditemukan.

Dengan demikian, maka sudah tiga minggu terakhir sejak disandera KKB pada Selasa 7 Februari 2023, pilot Susi Air belum juga diketahui keberadaannya.

Kabar terakhir tentang keberadaannya pilot Susi Air itu mengemuka setelah Egianus Kogoya dan anggotanya menyebarkan foto dan video yang bergambar keberadaan pilot itu di hutan belantarara Papua.

Baca juga: Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua Diduga Telah Meninggalkan Wilayah Nduga

Terhadap fakta tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, membenarkannya. Bahwa sampai saat ini aparat masih mengalami kendala dalam menghadapi kelompok penyandera Philip.

Dikatakannya, aparat TNI Polri masih terus melacak keberadaan korban. Sementara KKB Papua terus bergerak dan berpindah-pindah bersama pilot.

BELUM DILEPAS - Hingga saat ini, Egianus Kogoya belum membebaskan pilot Susi Air dari tawanan. Philips Mark Merthens masih ditawan dan hingga kini belum diketahui dimana mereka berada. Pilot tersebut ditahan KKB Papua sejak Selasa 7 Februari 2023 setelah kelompok itu membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga.
BELUM DILEPAS - Hingga saat ini, Egianus Kogoya belum membebaskan pilot Susi Air dari tawanan. Philips Mark Merthens masih ditawan dan hingga kini belum diketahui dimana mereka berada. Pilot tersebut ditahan KKB Papua sejak Selasa 7 Februari 2023 setelah kelompok itu membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga. (POS-KUPANG.COM)

KKB juga membaur dengan penduduk, sehingga aparat pun harus berhati-hati dalam melakukan operasi pembebasan sandera.

"Diusahakan, dicari karena dalam situasi seperti ini, mereka membaur dengan masyarakat, sehingga TNI harus hati-hati melaksanakan tugas melakukan penyelamatan," kata Yudo.

Kepada awak media di Mako Paspampres, Jakarta Pusat, Senin 26 Februari 2023, Yudo Margono mengatakan, pihaknya masih tetap mengandalkan prajurit TNI di Papua.

"Dioptimalkan prajurit yang ada di sana karena yang kita hadapi bukan musuh. Yang dihadapi adalah gerombolan yang selalu berpindah-pindah dan membaur dengan penduduk," tuturnya.

Yudo menyebutkan tak ada target waktu untuk menyelamatkan Kapten Philip. Sebab hal yang menyulitkan, adalah KKB kerap berlindung dengan cara membaur di tengah masyarakat.

Untuk itu, lanjut dia, pendekatan persuasif terus diutamakan sehingga masyarakat tak jadi korban kekerasan apalagi jadi korban kontak senjata.

"Mereka (KKB) itu selalu berlindung dengan masyarakat, malah membaur dengan anak-anak. Jadi kita usahakan, ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif. Kita tidak mau masyarakat jadi korban," tandas Yudo.

Baca juga: KKB Papua - Dahlan Iskan Soroti Penyanderaan Pilot Susi Air, Singgung Pula Kasus Lukas Enembe

Untuk diketahui, agar KKB membebaskan pilot Susi Air, mereka mengajukan ultimatum agar pemerintah menukar Philips dengan uang, senjata api dan amunisi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady membenarkan sempat adanya penawaran tersebut dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved