KKB Papua

Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua Diduga Telah Meninggalkan Wilayah Nduga

Irjen Mathius D Fakhiri meminta semua pihak bersabar dan tetap mendukung misi penyelamatan Pilot Susi Air yang merupakan warga Selandia Baru.

Editor: Agustinus Sape
Foto: Sebby Sambom
Inilah salah satu foto pilot Susi Air yang disebar KKB Papua dengan sejumlah tuntutan. Diduga KKB sudah memindahkan lokasi sang pilot dari distrik Nduga ke tempat lain. 

POS-KUPANG.COM, PAPUA - Polisi menduga, keberadaan Pilot Susi Air, Philip Mark Merthens yang disandera kelompok bersenjata, telah meninggalkan wilayah Nduga, Papua Pegunungan dan bergeser ke tempat lain.

Oleh karena itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meminta semua pihak bersabar dan tetap mendukung misi penyelamatan Pilot Susi Air yang merupakan warga Selandia Baru.

Tim gabungan TNI-Polri kini sedang mempersiapkan langkah penanganan sembari menunggu hasil keputusan negosiasi.

Sampai saat ini TNI dan Polri menggunakan dua cara dalam upaya mencari pilot maskapai Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthens, usai insiden pembakaran pesawat di Bandara Paro, Nduga, Papua, sejak Selasa 7 Februari 2023 lalu.

Menurut Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa, saat ini ada dua tahapan yang dilakukan TNI-Polri dalam operasi pencarian Philips.

Pertama, kata Saleh, dengan mengutamakan dialog. Mereka mendekati tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat buat mencari tahu keberadaan Philips.

"Langkah ini akan terus dievaluasi, sejauh mana keberhasilan dari dialog yang dilakukan," kata Saleh dalam program Kompas Petang di Kompas TV, seperti dikutip pada Minggu (12/2/2023).

Cara kedua, kata Saleh, adalah dengan menggunakan pendekatan penegakan hukum.

"Kedua, hard approve. Hard approve ini mencari dan melakukan penegakan hukum. Kalau dalam militer, operasi pembebasan," ujar Saleh.

Baca juga: KKB Papua - Dahlan Iskan Soroti Penyanderaan Pilot Susi Air, Singgung Pula Kasus Lukas Enembe

Pendekatan dengan meminta bantuan kepada tokoh masyarakat dan pemuka agama setempat sampai saat ini masih diutamakan.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pendekatan dengan tokoh masyarakat dan agama diharapkan dapat membuka komunikasi dengan pihak siapa pun di distrik Paro yang mengetahui keberadaan Philips.

Menurut Benny, saat ini tim gabungan TNI-Polri sedang mengupayakan mencari tahu posisi terakhir Philips.

"Kami mengedepankan pendekatan pada tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat dan agama melalui pemerintah daerah Untuk membantu aparat kepolisian dan TNI untuk membuka ruang komunikasi dengan pihak siapapun di distrik Paro," ujar Benny.

Saat ini tim gabungan TNI-Polri telah dikerahkan untuk menyisir pengunungan Papua mencari Philips.

Minta uang dan senjata

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved