Timor Leste
Singapura Desak Negara ASEAN untuk Membantu Timor Leste ke Keanggotaan ASEAN
Singapura juga mendesak negara-negara anggota ASEAN dan mitra eksternal untuk mendukung dan membantu Timor Leste dalam aksesnya ke keanggotaan ASEAN
POS-KUPANG.COM - Singapura akan bekerja sama dan mendukung Indonesia dalam memenuhi agenda ambisius dan prioritasnya sebagai Ketua ASEAN, kata Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Parlemen pada 27 Februari 2023.
Singapura juga mendesak negara-negara anggota ASEAN dan mitra eksternal untuk mendukung dan membantu Timor Leste dalam aksesnya ke keanggotaan ASEAN melalui peta jalan berbasis kriteria yang obyektif, katanya.
Dia menjawab pertanyaan Anggota Parlemen Gan Thiam Poh, Gerald Giam, Seah Kian Peng, tentang isu-isu terkait ASEAN selama debat Komite Pasokan Kementerian Luar Negeri (MFA).
Mendukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini
Sebagai Ketua Asean tahun ini, Vivian mengatakan bahwa Indonesia memiliki agenda yang ambisius untuk meningkatkan integrasi ASEAN di bidang-bidang utama seperti ekonomi hijau dan bidang digital.
Dia mencatat bahwa Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN mendorong integrasi dan pertumbuhan ekonominya.
“Singapura juga akan bekerja sama dan mendukung Indonesia dalam memenuhi prioritasnya sebagai (ASEAN) Chair,” tambah Vivian.
Baca juga: Singapura Tegaskan Dukungan terhadap Proses Timor Leste Bergabung dengan ASEAN
Vivian juga menegaskan kembali komitmen Singapura untuk membantu Timor Leste dalam aksesi keanggotaan ASEAN, yaitu untuk dicapai melalui tujuan, peta jalan berbasis kriteria.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong menegaskan kembali dukungan prinsip Singapura untuk keanggotaan ASEAN Timor Leste selama kunjungan kenegaraan pertama Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta ke Singapura Desember lalu.
Timor Leste pada prinsipnya telah diberikan dukungan untuk menjadi anggota ke-11 ASEAN selama pertemuan puncak pada November tahun lalu.
Pengambilan keputusan ASEAN
Vivian juga membahas pertanyaan anggota parlemen dari Partai Buruh Gerald Giam tentang apakah ASEAN melihat opsi alternatif pengambilan keputusan, ketika konsensus dihalangi.
Sebagai tanggapan, Vivian mengatakan bahwa "perlunya konsensus adalah fitur desain, bukan bug, justru karena keragaman yang besar di dalam ASEAN".
Namun demikian, Piagam ASEAN menyediakan pengambilan keputusan di tingkat pemimpin, bahkan jika ada masalah politik yang mendalam di negara anggota, katanya.
Baca juga: Jalan Timor Leste Menuju ASEAN Penuh dengan Masalah Keuangan
Vivian menyebutkan contoh Myanmar, di mana ASEAN tidak mengizinkan kudeta untuk "melumpuhkan" ASEAN atau menyandera negara-negara lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.