Berita NTT
Usung Frans Seda Menjadi Pahlawan Nasional, Pemprov NTT Gelar Rapat TP2GD
Gubernur NTT untuk dilakukan penelitian dan pengkajian seluruh berkas dan dokumen administrasi oleh Tim TP2GD
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Elisabeth Ekkesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka usulan calon Pahlawan Nasional an. Almarhum Drs. Fransiskus Xaverius Seda atau Frans Seda tahun 2023, Pemerintah Provinsi NTT menggelar rapat Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Tingkat Provinsi NTT.
Kegiatan rapat ini dipimpin oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Provinisi NTT, Dra. Bernadeta Meriana Usboko, M.Si yang berlangsung di Kantor Gubernur NTT Lantai II, Selasa, 21 Februari 2023.
Adapun Dasar Yuridis dilakukanya Rapat ini yaitu berdasrkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : 282/KEP/HK/2022 tanggal. 30 SAgustus 2022 tentang Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Provinsi NTT.
Baca juga: DPRD NTT Harap KMP Pulau Sabu Tetap Layani Rute Kupang-Wini hingga Teluk Gurita
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Yosef Rasi menyampaikan, Almarhum Drs. Frans Seda adalah calon pahlawan nasional yang pernah diusulkan oleh Pemerintah Provinsi NTT pada tahun 2012, namun di tolak oleh Tim Pusat karena tidak memenuhi syarat akademik.
"Dari hal itu, pada tahun 2023, pemerintah provinsi NTT akan mengusulkan kembali almarhum setelah di usung oleh masyarakat Sikka yang berdomisili di Jakarta dibawah ketua Tim pak Phillip Gobang sebagai Pengusul Pahlawan," kata Yosef Rasi.
Yosef Rasi menerangkan bahwa, secara prosedural, proses usulan telah berjalan secara baik, yang dimulai dari usulan oleh pengusung / komunitas kepada Bupati Sikka.
"Bupati sesuai ketentuan telah melakukan penelitian dan pengkajian oleh Tim TP2GD Kabupaten Sikka sekaligus merekomendasikan dan mengusulkan kepada Gubernur NTT untuk dilakukan penelitian dan pengkajian seluruh berkas dan dokumen administrasi oleh Tim TP2GD," ungkapnya
Yosef menyebutkan, adapunTugas Tim Peneliti dan Pengkaji yaitu melakukan penelitian dan pengkajian terhadap kelengkapan usulan calon pahlawan nasional, Meneliti riwayat perjuangan indivisu yang akan diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Baca juga: RDP Komisi IV DPRD NTT, Pemerintah Kurang Anggaran Tangani Infrastruktur Pasca Bencana
Selain itu, lanjutnya, Memberikan catatan dan pandangan terhadap perjuangan yang telah dilakukan oleh individu yang akan diusulkan menjadi pahlawan nasional, Memberikan pandangan-pandangan secara akademik dan sejarah yang dasar penetapan seseorang menjadi pahlawan nasional.
"Dari hal yang telah disebutkan itu, tugas pengkaji itu juga Memberi kajian-kajian yang secara akademik dan hukum kelayakan pengusulan dan penetapan seorang pahlawan nasional," sambung Yosef.
Sementara itu, Phillip Gobang, yang mengusul Drs. Frans Seda sebagai Pahlawan Nasional menyampaikan riwayat hidup dan pencapaian-pencapaian yang pernah diraih oleh Drs. Franciscus Xaverius Seda.
"Drs. Frans Seda adalah seorang politikus, menteri, tokoh gereja, pengamat politik, dan pengusaha Indonesia. Setelah tamat SD di Flores (1940), ia berangkat ke Muntilan, Jawa Tengah.
Sambil bersekolah di SMP, sambung Philip, Ia menjadi tukang rumput, pengaduk makanan, dan pemerah susu pada sebuah peternakan di lereng Gunung Merapi.
"Frans Seda adalah lulusan Katholieke Economische Hogeschool di Tilburg, Belanda, ia hijrah ke Jakarta untuk berwiraswasta," kata Philip.
Kemudian, lanjutnya, Frans Seda aktif di politik sebagai Ketua Umum DPP Partai Katolik, menjadi anggota MPRS dan DPR-GR, hingga berkiprah di bidang pemerintahan.
Baca juga: Warga Desa Pantulan Sulamu Tewas Terjatuh dari Tebing Saat Mancing
"Ketika meninggal pada usia 83 tahun pada tahun 2009, Frans Seda dikenang dengan berbagai prestasinya semasa hidup sebagai politikus, menteri (perkebunan, pertanian, keuangan, dan perhubungan), diplomat, penasihat presiden, pengusaha sukses, aktivis gereja, pengurus universitas dan pendiri fakultas ekonomi Universitas Atmajaya Jakarta, hingga aktivis sosial kemasyarakatan," ungkap Philip
Philip juga menambahkan, Nama Frans Seda telah diabadikan sebagai nama gedung di kantor DJPPR, Kementerian Keuangan, Jakarta, dan Bandara Frans Seda/Wai Oti di Maumere, NTT.
"Frans Seda terlibat langsung sejak revolusi, memperjuangkan Kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan mengisi kemerdekaan," bebernya.
Philip juga menyampaikan alasan mengapa berupaya mengusulkan Frans Seda menjadi tokoh nasional.
"Kita memperjuangkan Frans Seda menjadi Pahlawan Nasional, karena kita memerlukan tokoh inspirasi yang memberikan keteladanan hidupnya yang memberi motivasi dan inspirasi bagi banyak orang khususnya untuk orang muda," pungkasnya.
Sementara itu, Bona Beding, salah satu pengusul Frans Seda menjadi Pahlawan Nasional mengatakan terdapat tiga hal utama untuk menjadikan seseorang sebagai pahlawan.
"Kriteria pertama seseorang itu harus memiliki jasa yang sangat besar, kemudian berjuang melampaui batas dan berkarya hingga akhir hayat," Sebut Bona
Bona juga menyampaikan, kriteria-kriteria itu semuanya sudah dimiliki oleh Tokoh Frans Seda, sehingga Ia pantas untuk menjadi Pahlawan Nasional.
Ada pun hasil dari Kegiatan Rapat ini, yakni Tim TP2GD Provinsi NTT akan melakukan penelitian dan pengkajian yang akan dilaksanakan pada awal Maret 2023.
Baca juga: RDP Komisi IV DPRD NTT, Pemerintah Kurang Anggaran Tangani Infrastruktur Pasca Bencana
Selanjutnya, Hasil penilaian dan penelitian yang dilakukan oleh TIM TP2GD terhadap berkas dan dokumen yang diusulkan sesuai persyaratan akan disampaikan kepada Gubernur NTT sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan rekomendasi dan usulan kepada Menteri Sosial RI.
Kemudian, Hasil penilaian dan penelitian dari Tim TP2GD menjadi landasan bagi Tim Pusat melakukan penilaian dan penelitian lanjutan dalam proses pengusulan kepada Bapak Presiden untuk ditetapkan menjadi pahlawan nasional bagi almarhum Drs. Frans Seda.
Turut hadir dalam kegiatan Rapat ini yakni, FORKOMPINDA yaitu : Kapolda NTT, Danrem 161 Wirasakti, Kejati NTT, Danlantamal VII, Danlanud El Tari Kupang, As. Pemerintahan dan Kesra Sekda Prov. NTT, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Karo Hukum Setda Prov, NTT, Dr. Drs. Blajan Konradus, Dr. Melkisedek Taneo, S.Pd, Dapa M. Dawi (Veteran), Ormas (PMKRI, HMI, GMKI, FKUB, NU, Muhammadyah, WKRI, MUI, Ketua Aisyiah, Wanita GMIT, Ketua Sinode, Keuskupan Agung Kupang, PEPABRI, KKBM, IKEF, IKEBANA, TTS, TTU) (Cr.20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Kuliner Khas NTT, Krim Sup Pakai Daging Ayam Bangkok, Lebe Macho dan Lebe Lecker dari Sup KFC Bos |
![]() |
---|
BPD NTT Tanda Tangan PKS Dengan BSRE BSSN |
![]() |
---|
Jenazah Pekerja Migran Non-Prosedural di Malaysia Dipulangkan ke NTT |
![]() |
---|
Enam Paket Proyek Jalan di Manggarai Timur Dari Dana Pinjaman Daerah di Bank NTT Selesai Tender |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.