Longsor Kupang

Ahli Geologi Bilang Longsor Takari Karena Faktor Internal Hingga Minim Mitigasi

Kalau hujan perlahan-lahan tapi lama, bisa lebih berbahaya. Air yang masuk  mengisi ruang antar pori karena ada gamping tadi

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
ALAT BERAT - Suasana longsor yang terjadi Jalan Trans Timor, tepatnya di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Nampak beberapa alat berat /excavator dan mobil dump truck masih berupaya membersihkan material longsor, Minggu 19 Februari 2023. 

"Kita lihat bahwa setelah Batu Putih ada dua tikungan di ujung jembatan kecil itu, juga sudah dibuatkan mitigasi struktural. Itu sebenarnya untuk mengatur sistem drainasenya," kata dia lagi. 

Saran lain yakni melakukan penanaman dengan jenis tanaman dan pola tertentu. Selain itu bisa juga membuat terasering agar menjadikan tempat itu bisa lebih rata atau minimal landai.  

Hal itu, baginya agar lokasinya tidak curam sehingga ketika terisi air dengan volume banyak kerawanan longsor bisa diminimalisir.

Herry menyebut apa yang dia sarankan merupakan mitigasi struktural yang sejauh ini belum dibuat optimal pada titik rawan longsor

Ia mengakui juga bahwa memang sudah ada beberapa tempat setelah Takari telah dibuat mitigasi struktural. Seperti di daerah tanjung dekat area longsoran, Herry menyebut ada batuan beku yang kuat dan keras sehingga bisa menahan longsor

Adapun upaya non struktural, sebut dia, dengan melakukan identifikasi lereng yang rentan gerak. Setelah analisis lapangan, kemudian dibuatkan peta dan disampaikan ke masyarakat maupun pengguna jalan di kawasan tersebut. 

Baca juga: Pasca Longsor Takari, Hari Ini KMP Pulau Sabu Layari Rute Kupang - Wini - Teluk Gurita

Paling tidak ada peringatan dan pencegahan sebelum bencana. Sehingga kesan bahwa pengurangan risiko bisa terlaksana. Seringkali orang datang ketika bencana atau kejadian utu sudah terjadi. 

Sisi lain, warga juga perlu memahami situasi bilamana hujan deras lebih dari dua jam ataupun hujan ringan dan sedang yang berlangsung dengan durasi lama. Sebaiknya ada evakuasi mandiri oleh masyarakat dari daerah rawan bencana. 

Dia menegaskan kembali tentang peta sebaran rawan longsor agar diinformasikan ke masyarakat, di samping menjadi acuan bagi pemerintah atau pihak terkait dalam upaya pencegahan. 

Ia juga menilai jalan alternatif yang kini sedang disiapkan bukan merupakan jalan yang akan digunakan dalam waktu lama. Karena, kebijakan itu semata untuk memperlancar arus lalu lintas. 

Herry tidak ingin hanya akan memindahkan masalah. Maka, perlu perhatian secara mendetail tentang jalur alternatif tersebut. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved