Berita Flores Timur
Harga Bahan Pangan di Pasar Boru Mahal, Lombok Tembus Rp 40 Ribu per Kg, Beras Rp 15 Ribu per Kg
Menurutnya, meski masih tinggi, namun harga bawang merah lebih baik dari beberapa bulan lalu yang tembus hingga Rp 50.000 per kilo gram.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai, bawang, dan beras di Pasar Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur relatif naik.
Pedagang terpaksa menaikan harga lantaran tak mau mengalami kerugian. Sebab, harga di tangan pengepul masih mahal ditambah beban biaya transportasi ikut naik pasca Pemerintah Pusat resmi menaikan harga BBM subsidi.
Seorang pedagang asal Desa Boru, Thomas Toa (50), mengatakan harga bawang merah sebulan terakhir mencapai Rp 40.000 per kilogram, bawang putih Rp 35.000 per kilo gram.
Menurutnya, meski masih tinggi, namun harga bawang merah lebih baik dari beberapa bulan lalu yang tembus hingga Rp 50.000 per kilo gram.
Baca juga: Antri Beras Murah, Warga Flores Timur Serbu Kantor Camat Wulanggitang
"Kami beli dari Maumere Rp 35.000, jadi untung hanya Rp 5 ribu. Bawang putih masih stabil, harga satu karung Rp 500 ribu," katanya saat disambangi wartawan, Senin 20 Februari 2023.
Tomas menuturkan, selain bawang, harga cabai keriting juga mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu. Harga ini baru ditetapkan saa cabai dibeli dari tangan pengepul di Maumere, Kabupaten Sikka beberapa hari lalu.
Kemudian tomat masih stabil yaitu Rp 15.000 per kilo gram. Menurut dia, harga tomat stabil dipengaruhi stok yang cukup banyak di kebun petani lokal Flores Timur dan Sikka.
"Kami beli langsung di kebun petani itu satu minggu dua kali. Kalau di Maumere tidak ada, kami cari tomat dan cabai di Moni (Ende)," katanya.
Baca juga: Papan Nama di Lahan eks Kantor PU Larantuka Dicabut, Kuasa Hukum Pemkab Flores Timur Buka Suara
Warga Desa Boru, Maria Rasdiana (41), mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan menyusul lonjakan harga beras Rp 15.000 per kilogram, dan bahan pangan lainnya masih mahal."Masih mahal, hari ini saja masih Rp 15.000 per kilo gram, belun lagi bumbu dapur juga masih mahal," katanya kepada wartawan.
Ia berharap Pemkab Flores Timur segera mencari solusi hingga harga beras dan sejumlah kebutuhan sembako lainnya kembali stabil. Ia bersama ratusan warga rela bermandi peluh demi beras murah.
"Kebutuhan sangat banyak, anak-anak masih sekolah. Kami kesulitan penuhi kebutuhan lain kalau harga beras masih mahal," ungkanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Flores Timur, Siprianus Sina Ritan, mengatakan warga masih resah dengan lonjakan harga beras di Flores Timur sebulan terakhir.
Baca juga: Dugaan Korupsi Internet Desa di Flores Timur, Kejari Cabang Waiwerang: Masih Jalan
Meski pihaknya sibuk melakukan pemantauan dan membuka operasi pasar murah yang menjual beras sesuai HET, namun Disperindag Flotim juga tidak absen mengontrol sembilan kebutuhan pangan pokok.
Saat ini, jelas Siprianus, pihaknya telah mengumpulkan sejumlah data tentang perbandingan harga sembako untuk memastikan apakah pangan lainnya ikut naik menyusul lonjakan beras.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.