Berita NTT

Energi Listrik Arus Selat Gonzalo Flores - Adonara Kini Diminati Skotlandia

Potensi energi listrik yang dihasilkan dari arus laut Selat Gonzalo di antara Pulau Adonara dan Flores kini diminati sebuah perusahaan dari Skotlandia

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
JEMBATAN PALMERAH - Desain konstruksi Jembatan Palmerah penghubung pulau Adonara dan Flores, oleh Tidal Bridge, perusahaan asal Belanda. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Potensi energi listrik yang dihasilkan dari arus laut Selat Gonzalo di antara Pulau Adonara dan Flores kini diminati sebuah perusahaan dari Skotlandia

Perusahaan bernama Nova Innovation Ltd itu, kini sedang berupaya melakukan studi di area sekitar rencana pembangunan.

Nova Innovation merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi pasang surut. Perusahaan itu juga diketahui bisa merancang hingga menghasilkan turbin untuk menghasilkan energi listrik. 

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat Beber Energi Arus Laut Lainnya di Provinsi NTT

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTT, Jusuf Adoe menyebut rencananya, tahun ini perusahaan tersebut mulai melakukan aktivitas kegiatan ini. 

"Mungkin tahun ini ada rencana pembangkit arus laut yang tidak terlalu besar, mungkin 100 atau 200 kilowatt, untuk uji coba," kata dia, Jumat 17 Februari 2023 kepada wartawan. 

Dari uji coba lewat Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL), kemudian bisa diketahui besaran energi listrik yang dihasilkan. Hal ini juga untuk  mengetahui prakiraan besaran tarif yang hendak dipatok.  

Baca juga: Proyek Jembatan Palmerah di Flores Selain Listrik  Juga Bisa Pindai Air Laut jadi Air Tawar

Menurut dia, uji coba juga untuk mengetahui kendala maupun keunggulan dari sumber energi listrik yang ada di perairan Adonara - Flores. 

Hasilnya, PLN selaku distributor dengan peralatan dan infrastruktur yang memadai menjadi pembeli utama. 

Pada proses pembangunan perusahaan akan menaruh turbin ke area arus laut dengan kedalaman dan pada titik-titik yang ditetapkan. Lewat kajian yang dilakukan, penempatan turbin ini diharapkan tidak menggangu aktifitas pelayaran.  

Baca juga: DPRD NTT Sambut Gembira dan Siap Dukung Pembangunan Jembatan Palmerah

Bagi dia, pembangunan itu tidak sama dengan rencana pembangunan jembatan Palmerah, yang mana ditempatkan juga turbin, seperti kajian yang dilakukan oleh Tidal Bridge dari Belanda.

Jusuf mengaku tidak mengetahui kelanjutan rencana pembangunan yang digagas oleh Tidal Bridge. Dalam perencanaan waktu itu, Jembatan Palmerah dibangun sepanjang 800 meter lengkap dengan turbin. 

Menurut dia, Nova Innovation kini sedang melakukan studi bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Ia menyebut pembangunan itu tidak akan menggunakan jembatan atau hanya menggunakan turbin.  

"Hasil studi mereka ini ditawarkan, bisa dikerjakan bersama pemerintah Indonesia atau dibangun mereka sendiri," jelas dia. 

Dengan pembangunan berskala besar itu, kata Jusuf, Pemerintah provinsi tentu tidak bisa melakukan sendiri. Pihaknya akan memberi dukungan bagi pihak lain yang ingin berinvestasi. 

Baginya, pengerjaan itu merupakan bagian dari pengelolaan EBT yang bertujuan pada pemberian manfaat ke masyarakat. 

Baca juga: Pemerintah Mesti Responsif Pembangunan PLTAL Palmerah di Flores Timur

Beberapa waktu lalu, penanggungjawab dan perwakilan Tidal Bridge Latif Gau pernah memberi sinyal agar proyek jembatan Palmerah kembali dilanjutkan. 

Saat itu tanggal 13 Juni 2022, Latif menyebutnya dalam pertemuan secara online bersama pemerintah Indonesia. 

Ia bahkan mengkonfirmasi Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bahwa proyek itu kembali dikerjakan. 

Baca juga: Latif Gau Sebut Proyek Jembatan Palmerah Flores Direspon PLN

Pihaknya hanya membutuhkan dukungan kebijakan dan politik agar memuluskan persetujuan PLN ke Kementerian ESDM. Di samping, perusahaan tidak akan membebani anggaran dari APBN atau secara mandiri dikerjakan oleh Tidal Bridge

Tahun 2018 lalu, waktu Kementerian ESDM masih dijabat Ignasius Jonan, rencana pembangunan itu sudah ditinjau Ignasius. Namun hingga kini, rencana itu belum juga terlaksana. 

Hasil hitung, bila pelaksanaan dimulai pada tahun 2021 maka menghasilkan 92 MW energi listrik dan meningkat menjadi 117 MW di tahun 2027 nanti. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved