Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Yesus dan Kemuliaan Tabor
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Yesus dan Kemuliaan Tabor.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Yesus dan Kemuliaan Tabor.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 11: 1-7, dan bacaan Injil Markus 9: 2-13.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 18 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Peristiwa penampakan kemuliaan Yesus terjadi di puncak Gunung Tabor. Karena itu Gunung Tabor sering disebut Gunung Kemuliaan.
Gunung Tabor terletak di sebelah utara Israel, tepatnya di ujung timur Lembah Yizreel, 17 km (11 mil) sebelah barat Danau Galilea.
Secara geografis, gunung yang terletak di tengah dataran rendah ini memiliki ketinggian 575 meter di atas permukaan laut.
Jika kini puncaknya dapat dicapai dengan kendaraan, maka pada masa lalu para pengunjung harus mencapainya dengan mendaki 4.340 anak tangga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Melihat Keajaiban Tuhan dalam Keheningan
Injil hari ini berkisah tentang peristiwa transfigurasi, Yesus menampakkan kemuliaanNya di gunung Tabor.
Yesus menampakkan kemuliaanNya kepada ketiga murid yakni Petrus, Yakobus dan Yohanes.
Saat itu para murid yang menyertai-Nya melihat Yesus berubah rupa. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya putih bersinar laksana terang.
Setelah itu Dia nampak bercakap-cakap dengan Musa dan Elia.
Peristiwa tersebut jelas bukan sesuatu yang biasa karena secara tegas membuktikan keilahian Yesus.
Sebelum keajaiban itu menghilang, terdengarlah suara Allah yang bersabda, ”Inilah Anak-Ku yang terkasih; Dengarkanlah Dia.”
Petrus dan teman-temannya terlena dalam zona nyaman, maka Petrus berkata, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami mendirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia”.
Meskipun hanya sebentar dan hanya disaksikan oleh tiga orang murid-Nya, peristiwa Yesus dimuliakan di Gunung Tabor menunjukkan siapa Yesus sebenarnya, Dia adalah Mesias yang mulia.
Dan sekalipun Yesus harus menderita sengsara dan wafat di Puncak Golgota, itu bukanlah akhir, akan tetapi hanyalah jalan menuju kemuliaan-Nya.
Kemuliaan yang sepenuhnya adalah pada saat Yesus bangkit dari antara orang mati, dan mereka yang percaya akan mulia bersama Dia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Pada Waktu Mereka Turun dari Gunung Itu
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Transfigurasi atau perubahan rupa Yesus dimaksudkan untuk meneguhkan hati ketiga murid inti itu agar mereka tdak goyah imannya apabila menyaksikan kesengsaraan Yesus nanti.
Transfigurasi ini pun menjadi tonggak penghiburan bagi para murid di saat-saat mereka mengalami kesengsaraan dan kesulitan dan menjadi jaminan kemuliaan dan kebahagiaan yang akan mereka alami di Surga, sebagaimana telah dijanjikan Yesus, “Pada waktu itu orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam kerajaan Bapa mereka”(Mat 13: 43).
Kebahagiaan besar yang dialami para murid di atas gunung itu menjdi tanda kepada kita tentang kebahagiaan surgawi yang akan dianugerahkan Allah kepada semua orang beriman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Dengarkanlah Dia
Santo Paulus melukiskan kebahagiaan itu dengan berkata, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1Kor 2: 9).
Belajar dari pengalaman tiga murid dalam perikop ini, marilah kita jangan hanya terpukau akan kemuliaan Tuhan, tetapi harus bisa menjadi saksi kemuliaan-Nya, dengan selalu mendengarkan Dia dan taat melakukan Sabda-Nya.
Kontemplasi
Yesus memilih orang- orang tertentu dan diberi kesempatan untuk melihat serta mendengar hal yang tidak dapat dilihat dan didengar oleh khalayak ramai. Apa pun pengalaman rohani yang dialami, tidak membuat kita sombong secara rohani. Bersyukur kepada Tuhan yang telah memilih kita untuk mendengarkan suaraNya lewat Kitab Suci, pengalaman dan peristiwa hidup setiap hari.
Doa
Tuhan Yesus, suara yang berkumandang di Gunung Tabor terus terdengar melalui pengalaman dan peristiwa hidup harian kami. Bimbinglah kami dengan kuasa RohMu agar kami dapat mengarahkan hati kami untuk selalu menangkap suaraMu. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Sabtu 18 Februari 2023

Bacaan Pertama Ibrani 11:1-7
"Berkat iman kita mengerti bahwa alam semesta diciptakan Allah."
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah kurban yang lebih baik daripada kurban Kain.
Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian tentang dirinya bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu; dan karena iman pula, ia masih berbicara sesudah ia mati.
Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah itu ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Karena iman, maka Nuh mengikuti petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 145:2-3.4-5.10-11
Refr. Ya Tuhan, aku hendak memuji nama-Mu selama-lamanya.
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; dan kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Bait Pengantar Injil: Markus 9:6
Refr. Alleluya, alleluya.
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa. "Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia"
Bacaan Injil Markus 9:2-13
"Yesus berubah rupa di depan para rasul."
Inilah Injil suci menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi.
Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu.
Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa yang sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia."
Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!" Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling mereka tidak lagi melihat seorang pun di situ kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." Lalu mereka bertanya kepada Yesus, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu.
Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Bagaimana tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu, memang Elia sudah datang, dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka sesuai dengan yang tertulis tentang dia."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.