Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 17 Februari 2023, Baiklah Kita Turun dan Mengacau-balaukan Bahasa Mereka
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Baiklah Kita Turun dan Mengacau-balaukan Bahasa Mereka
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Baiklah Kita Turun dan Mengacau-balaukan Bahasa Mereka (Venite igitur, descendamus, et confundamus ibi linguam eorum - Kej 11:7).
RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 11:1-9, dan bacaan Injil Markus 8:34 - 9:1; Peringatan Santo Theodulus, Tujuh Saudara Suci Pendiri Ordo Servite.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 17 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengnatar Injil.
ADA SKENARIO BAHASA SURAM. TETAPI, KITA HANYA PUNYA SATU BAHASA. ITULAH BAHASA CINTA KASIH
Kita telah dan sedang mengkaribkan diri sendiri dengan sesama. Kita memakai sebuah bahasa. Dan kita menganggapnya sebagai 'bahasa persatuan.'
Tetapi, tidak kah di balik kata-kata, iya di 'belakang bahasa itu' tersimpan maksud-maksud tertentu? Syukurlah bila di balik bahasa itu ada maksud dan tujuan yang indah dan positif.
Sayangnya, bila persatuan itu sungguh suram sifatnya. Katakan saja bahwa hanya ingin tampakan kesombongan dan kemegahan diri sendiri. Orang-orang ingin membangun 'kota dan menara demi kepentingannya sendiri.' Dan lalu memakai 'kata-kata dan bahasa yang mengenyahkan yang lain.'
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 17 Februari 2023, Mengikuti Tuhan, Apakah Berat?
Maka bahasa-bahasa suram seperti itu mesti dikacaukan. Koalisi dengan bahasa dan diksi-diksi maut mesti dibubarkan. Iya, semuanya mesti segera ditumpaskan.
Dalam kebersamaaan apapun, suasana jadi tak nyaman, ketika sekelompok anggota 'larut dan sering keasyikan dengan bahasanya sendiri.' Hanya demi 'menjulangkan menara Babel dan membangun cita-cita kotanya sendiri.'
Tuhan memang harus datang dan hadir kembali. Demi 'mengacau-balaukan dan menghancurkan bahasa kita' yang telah menampakkan interese dan cita-cita diri atau pun kelompok sendiri. Itulah bahasa yang terlalu 'menjulangkan diri kita dan melebarkan jarak kita dengan sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 17 Februari 2023, Beranikah Kita Menyangkal Diri?
Di atas semuanya, kita, kini, telah diikatsatukan dalam satu bahasa. Itulah bahasa cinta kasih. Apa yang dahulu telah hancur oleh dendam, kebencian, amarah, serta kesombongan telah dibangun kembali dalam satu bahasa baru. Yang sungguh memperjumpakan kembali satu sama lain.
Bahasa baru itu adalah ilham sejati dari suatu suasana dan aura yang sehat, menyegarkan dan menyembuhkan! Itulah Bahasa Cinta Kasih.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.