Berita Timor Tengah Selatan
Tindak Lanjut Longsor di Kolonakaf, Pemkab Timor Tengah Selatan Bangun Jalan Alternatif
Terkait pengerjaan jalan alternatif ini ungkap Marthelens Ch Liu, pihak Pemkab TTS bekerja sama dengan Pemprov NTT.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan ( Pemkab TTS ) melalui Dinas PUPR Kabupaten TTS telah dan sedang melakukan penanganan darurat dengan membuka jalan alternatif di ruas jalan Jalur Kolonakaf, Desa Napi, Kecamatan Kie, Kabupaten TTS yang rusak imbas longsor beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten TTS, Marthelens Ch Liu, Jumat, 10 Februari 2023, mengatakan pengerjaan jalan alternatif di Kolonakaf telah dilakukan sejak Senin, 6 Februari 2023 usai pihak pemerintah mendapat kesepakatan dengan masyarakat pemilik lahan terkait pembebasan lahan untuk pembangunan jalan alternatif.
"Jalan alternatif telah dikerjakan sejak Senin kemarin setelah dilakukan pendekatan oleh Camat Kie dan Kepala Desa Napi bersama keluarga pemilik tanah dan tokoh masyarakat terkait pembebasan lahan. Panjang jalan alternatif ini sekitar 800 meter," katanya.
Baca juga: Kajari Timor Tengah Selatan Dimutasi ke Sumatera Barat
Menurut Marthelens Ch Liu, masyarakat siap membebaskan lahan untuk dibangun jalan alternatif sehingga transportasi barang dan jasa tidak terhambat.
Terkait pengerjaan jalan alternatif ini ungkap Marthelens Ch Liu, pihak Pemkab TTS bekerja sama dengan Pemprov NTT.
"Untuk pengerjaan jalan alternatif ini, biaya operasional berasal dari Pemprov NTT sementara alat dan tenaga dari Kabupaten," katanya.
Baca juga: Anggota Polres Timor Tengah Selatan Tangkap Pelaku Dua Kasus Pembunuhan di Takari
Dia menjelaskan, pihak pemerintah berupaya agar akses jalan bagi masyarakat tidak terhambat. "Kita berupaya agar secepatnya kendaraan bisa melintasi jalur alternatif tersebut," tandasnya.
"Kita upayakan hari Senin mendatang sudah bisa turunkan sirtu. Untuk sementara masih galian," katanya.
Berdasarkan kontur tanah dia mengatakan, di lokasi tempat dibuatkan jalan alternatifi akan ada sekitar 6 atau 7 deker dengan ukuran yang berbeda-beda.
Baca juga: Gandeng Komisi IV DPR RI, Kementan Gaungkan Genta Organik di Timor Tengah Selatan
"Untuk penangan jangka panjang kita serahkan kepada pihak provinsi. Untuk sementara kita tangani jalur alternatif untuk melancarkan arus transportasi barang dan jasa," terangnya.
Untuk diketahui, tanah lonsor di Kolonakaf ini mengakibatkan patahan tanah dengan panjang sekitar 500 meter. Sejak 1 Februari 2023 arus transportasi lumpuh total akibat longsor yang semakin parah.
Jalan ini menghubungkan 9 Kecamatan dan 78 desa di wilayah Kabupaten TTS dan juga sebagai jalan penghubung ke Malaka dan Timor Leste. (Din)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS