Gempa Turki

Gempa Turki - Erdogan Bertemu Para Penyintas dalam Kunjungan ke Episentrum

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melakukan perjalanan ke zona bencana gempa di negaranya karena kritik tumbuh atas tanggapan resmi.

Editor: Agustinus Sape
bbc.com
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu para korban gempa yang selama di daerah episentrum, Rabu 8 Februari 2023. 

POS-KUPANG.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melakukan perjalanan ke zona bencana gempa di negaranya karena kritik tumbuh atas tanggapan resmi.

Keluarga di beberapa daerah yang terkena dampak parah mengatakan lambatnya upaya penyelamatan berarti mereka tidak mendapat bantuan untuk menggali reruntuhan untuk menemukan kerabat.

Erdogan mengakui ada kesulitan dengan respons awal, tetapi menyalahkan penundaan karena kerusakan jalan dan bandara.

 

"Kami selamat dari gempa, tapi kami akan mati di sini karena kelaparan atau kedinginan," kata seorang pria berusia 64 tahun di Antakya, Provinsi Hatay.

Lebih dari 11.000 orang di Turki selatan dan Suriah utara kini diketahui telah tewas.

White Helmets, yang memimpin upaya penyelamatan orang di daerah yang dikuasai pemberontak Suriah, mengatakan waktu hampir habis untuk menyelamatkan orang.

Rekaman dramatis telah muncul tentang penyelamatan - satu keluarga beranggotakan enam orang ditarik hidup-hidup dari puing-puing di kota Idlib, Suriah

Kami memiliki beberapa foto dari kunjungan Presiden Erdogan hari ini ke kota Kahramanmaras, atau disingkat Maras.

Kota itu berada di episentrum gempa kedua yang melanda Turki pada hari Senin dan terletak hanya sekitar 40 mil sebelah utara dari episentrum pertama.

Berbicara kepada wartawan, Erdogan mengakui ada masalah dengan respons awal negara terhadap gempa tersebut, tetapi menegaskan bahwa situasinya "terkendali".

Kerabat memeriksa wajah orang mati

Selain mengalami penantian panjang untuk bantuan, banyak daerah yang terkena gempa mengalami kesulitan mencari dan mendapatkan informasi tentang nasib kerabat yang hilang.

Di luar sebuah rumah sakit di kota Antakya, puluhan jenazah, sebagian dalam kantong jenazah, sebagian lainnya ditutupi selimut dan seprai, berjejer di tanah.

Halaman
1234
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved