Berita NTT
Hujan di NTT Imbas Bibit Siklon dan Sirkulasi Siklonik
BMKG NTT menyebut kedua fenomena ini membentuk daerah belokan dan pertemuan angin di NTT, didukung dengan suhu permukaan laut yang cukup hangat
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Hujan yang terjadi di wilayah NTT merupakan imbas dari adanya bibit siklon di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat dan Sirkulasi Siklonik di Timur Laut Australia.
BMKG NTT menyebut kedua fenomena ini membentuk daerah belokan dan pertemuan angin di NTT, didukung dengan suhu permukaan laut yang cukup hangat dan kelembapan yang cukup basah ditiap lapisan atmosfer.
Akibatnya, wilayah NTT berpotensi hujan ringan – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat. Apalagi wilayah NTT masih berada di periode musim hujan.
Baca juga: BMKG: Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Pulau Sumba, Waspada Angin Kencang Hari Ini
Kepala Stasiun Meteorologi Kupang Agung Sudiono Abadi menyampaikan informasi ini dalam bahan publikasinya, Minggu 5 Februari 2023.
Agung menyebut adanya hal tersebut memicu hujan ringan hingga lebat dalam tiga hari kedepan atau dari tanggal 5-7 Februari 2023.
Pihaknya melaporkan pada tanggal 5 terjadi hujan ringan hingga lebat di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai,
Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, FloresTimur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote, Sabu, dan Pulau Sumba.
Sementara itu di tanggal 6 Februari terjadi di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sabu, dan P. Sumba.
"Angin kencang terjadi di Manggarai Barat, Sebagian Kecil Sikka, Flores Timur dan Pulau Sumba," tambah Agung.
Tanggal 7 Februari, hujan ringan hingga lebat terjadi di Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur. Tanggal yang sama juga terjadi angin kencang di Manggarai Barat, Flores Timur dan Pulau Sumba.
Agung mengimbau agar masyarakat waspada terhadap dampak cuaca ini yang bisa menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Cuaca Maritim NTT 5 Februari 2023, BMKG: Waspada,2 Laut di NTT Berpotensi Gelombang Tinggi 4-6 Meter
"Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya," lanjut dia.
Bagi masyarakat di daerah bertopografi curam/bergunung/tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
Agung menambahkan dalam prakiraan untuk tanggal 6-7 Februari 2023, Kabupaten Manggarai Barat dan Sumba Barat Daya masuk dalam wilayah siaga.
Sementara untuk Kabupaten Belu, Ende, TTS, Malaka, Manggarai Timur, Flores Timur, Sumba Timur, Sabu Raijua, Sumba Tengah, TTU, Nagekeo, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao Alor dan Sumba Barat, merupakan daerah berstatus waspada.
Baca juga: Perkuat Mitigasi Multibencana Geo-hidrometeorologi, BMKG Bangun Markas Terpadu di NTT
Adapun dampak yang timbulkan yakni jembatan rendah tidak bisa dilintasi, longsor hingga guguran bebaru skala menengah, volume air sungai meningkat, dan aliran banjir berbahaya dan menengah yang bisa menggangu aktivitas warga.
Agung menyarankan agar masyarakat perlu hati-hati bila di luar rumah, selalu memperhatikan informasi mengenai cuaca, dan memperoleh informasi dari sumber yang terpercaya.
"Jika tidak ada keperluan mendesak agar sebaiknya tidak keluar rumah dan bisa berkoordinasi dengan pihak terkait kebencanaan," ujar dia. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS