Berita Kota Kupang
Partisipasi Bulan Timbang di Kota Kupang Meningkat
Peningkatan ini terjadi pada operasi Bulan Timbang yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) pada bulan Februari.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Partisipasi orang tua di Kota Kupang membawa anaknya untuk melakukan penimbangan di posyandu saat operasi Bulan Timbang meningkat.
Peningkatan ini terjadi pada operasi Bulan Timbang yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) pada bulan Februari. Dinas optimis bisa 100 persen partisipasi orang tua dagang ke posyandu membawa anaknya.
Berbeda dengan operasi Bulan Timbang di bulan Agustus 2022 lalu yang angka partisipasinya berada di 97-98 persen. Dengan peningkatan ini Dinkes Kota Kupang optimis optimis angka stunting akan turun.
Baca juga: Pemuda Kristen Kota Kupang Tingkatkan Kapasitas Iman
Kepala Dinkes Kota Kupang, drg Retnowati, Kamis 2 Februari 2023 menjelaskan optimistis angka stunting itu dibarengi juga dengan upaya lain yang selama ini dilakukan misalnya intervensi pemberian makanan tambahan, pendampingan dan lainnya, termasuk program orang tua asuh.
Dia menyebut data keseluruhan peserta timbang akan diketahui setelah semua kegiatan penimbangan dilakukan. Saat ini prosesnya baru berjalan dua hari sejak tanggal 1/2/2023.
"Kalau hari pertama kemarin ada 6 Posyandu," sebut dia.
Dia menjelaskan rujukan sasaran peserta penimbangan menggunakan data dari bulan Agustus 2022. Ia mencontohkan di Kelurahan Kelapa Lima yang terjadi penambahan 2 anak sehingga menjadi 67 anak dari sebelumnya 65 anak.
"Semua puskesmas akan melaporkan kegiatan penimbangan pada sistem Elektronik Program Penanggulangan Gizi Buruk Berbasis Masyarakat atau EPPGBBM," kata dia.
drg Retnowati berujar, berkaca dari jumlah sasaran di bulan Agustus 2022 lalu, diperkirakan ada pengurangan sekitar 150 anak karena usianya yang telah melewati masa timbang. Walau begitu, potensi penambahan tetap saja ada.
Baca juga: Warga Kota Kupang Mengeluh Minim Tempat Sampah
Dinas Kesehatan, kata drg Retnowati, memiliki tugas spesifik yaitu pada penanganan gizi buruk dan gizi kurang. Anggaran untuk pemberian makanan tambahan di setiap posyandu juga telah disediakan.
Program orang tua asuh, kata dia, juga terus didorong agar ikut menangani masalah stunting, dengan kepedulian dan kerja kolaborasi bisa bersama mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas.
Ia mengaku ada menemukan masalah terkait dengan warga yang bukan penduduk Kota Kupang. Dinas tetap memberi pelayanan dan tetap memilah data. Gerakan itu didasari pada asas kemanusiaan.
Retnowati bercerita pengalaman ketika melakukan studi banding ke Sumedang Jawa Timur. Di daerah itu ketika mulanya angka stunting 43 persen, namun ketika dilakukan perbaikan data terjadi penurunan drastis hingga 3 persen.
"Karena memang sebagian besar bukan merupakan warga asli dan merupakan pendatang. Kota Kupang juga akan melakukan perbaikan data ini karena di dalam aksi konvergensi itu, bayi balita harus memiliki identitas yang jelas, baru bisa menggunakan anggaran pemerintah untuk intervensi," ujarnya.
Baca juga: Dinas Dikbud Kota Kupang Klarifikasi Surat Imbauan Penculikan Anak
Sebagai informasi, jumlah Posyandu di Kota Kupang sebanyak 338 Posyandu. Hasil dari bulan timbang sampai dengan pendataan dan perbaikan bulan timbang akan berlangsung hingga akhir Maret 2023. Di waktu demikian data pasti terkait jumlah sasaran juga akan nampak.
Kepala Puskesmas Bakunase, dr Sartje Nubatonis mengatakan, selama dua hari ini pihaknya telah melakukan penimbangan di dua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bakunase.
Dia mengatakan, ada sebanyak 36 posyandu, yang akan melakukan penimbangan sampai dengan 18 hari kedepan atau tanggal 18 Februari.
Baca juga: Inilah Lima Nama Calon Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang
"Tentunya kalau dilihat dari jumlah sasaran tentu sedkit berbeda dari Agustus kemarin, sehingga saat ini jumlah sasaran mencapai 3.000-an lebih anak," kata dia terpisah.
Setelah melakukan penimbangan di posyandu, puskesmas juga melakukan pemeriksaan lebih detail (sweeping, red) di Kelurahan Airnona dengan sasarannya 55 anak.
Namun, jumlah itu hanya 39 anak yang datang mengikuti penimbangan. Pihaknya kemudian melakukan pengecekan lebih detail dan berhasil menimbang 54 anak.
"Satu anak belum bisa melakukan penimbangan karena sementara berada di luar daerah," tambahnya.
Dia mengatakan, untuk penimbangan sendiri dilakukan sesuai dengan jadwal masing-masing posyandu. (Fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.