Berita NTT
Buah Digitalisasi, Keberhasilan Transformasi Bisnis Bank Mandiri Menciptakan Values Baru
Bank Mandiri berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang tahun 2022 lewat strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial.
Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun.
Baca juga: Bank Mandiri Dukung Transisi Ekonomi Hijau untuk Dorong Pembiayaan Berkelanjutan
Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit di tahun 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12 persen secara YoY.
Tentunya, dengan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi
pertumbuhan jangka panjang.
“Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah,” terang Darmawan Junaidi.
Berkat pencapaian kredit yang impresif, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi pun berhasil menyentuh Rp 1.992,6 triliun atau tumbuh 15,5 persen secara tahunan.
Total aset tersebut juga menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah perseroan.
Baca juga: Permudah Transaksi Lifestyle Nasabah, Bank Mandiri Luncurkan Fitur Livin’Sukha
Pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu pun melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen di tahun 2022 lalu.
Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 414,1 triliun, pada akhir 2022,tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.
Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13,0 persen YoY menjadi Rp 196,3 triliun di akhir 2022 lalu.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan
ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," paparnya.
Baca juga: Lewat Pembiayaan Skema Sindikasi, Bank Mandiri Konsisten Beri Dukungan Sektor Usaha
Salah satu komitmen ini juga diwujudkan lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri di tahun 2022 yang berhasil memenuhi target pemerintah sebesar Rp 40 triliun kepada lebih dari 351 ribu pelaku usaha UMKM.
Penyaluran KUR Bank Mandiri pun utamanya disalurkan ke sektor produksi sebanyak 59,73 persen atau senilai Rp 23,9 triliun.
Tren peningkatan penyaluran KUR Bank Mandiri sektor produktif tercermin dari seluruh sektor.
Salah satunya di sektor pertanian yang sepanjang tahun 2022 menyumbang 29,53 persen dari total KUR Bank Mandiri atau senilai Rp 11,81 triliun.
Baca juga: Bank Mandiri Area Kupang Gelar Aksi Sosial di Bulan Ramadhan
Disusul sektor jasa produksi yang mencapai Rp 8,03 triliun di 2022 atau sekitar 20,07 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2022. Adapun, kredit UMKM Bank Mandiri berhasil tumbuh 13,3 persen YoY dari Rp 103,5 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 117,2 triliun pada akhir tahun 2022.
Kinerja Saham Bank Mandiri (BMRI) Menguat Performa bisnis dan keuangan yang tumbuh pesat turut membuat harga saham Bank
Mandiri atau BMRI ikut melesat sepanjang tahun ini. Harga saham BMRI bahkan sempat menyentuh level All Time High sebesar Rp 10.900 per lembar saham pada 6 Desember 2022 lalu.
Jika dirinci secara tahunan atau year on year, hingga Desember 2022 kenaikan nilai saham BMRI lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bank besar lainnya secara agregat. Tercatat sepanjang tahun 2022 harga saham BMRI meningkat
41,3 persen secara year to date (ytd) hingga menyentuh harga penutupan saham tahun 2022 sebesar Rp 9.925 per lembar saham.
Baca juga: Bank Mandiri Optimalkan Kopra by Mandiri untuk Permudah Transaksi bagi Segmen Wholesale
Menurut Darmawan, kunci performa saham BMRI yang solid sepanjang tahun 2022 tidak terlepas dari strategi bisnis perseroan dalam menjaga pertumbuhan yang prima. Lewat strategi agresif tapi prudent, Bank Mandiri tetap secara konsisten memperhatikan risiko di tengah transformasi digital yang masif sehingga mampu menghasilkan kinerja optimal.
Pertumbuhan ini juga dapat terlihat jelas pada kemampuan Bank Mandiri dalam menghasilkan laba atau profitabilitas. Posisi Return on Equity (ROE) bank only Tier-1 Bank Mandiri telah mampu menyentuh level 22,62 persen, meningkat signifikan mencapai 638 bps YoY di tahun 2022.
Selain itu, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Mandiri secara konsolidasi di tahun 2022 berhasil tumbuh 20,3 persen YoY menjadi Rp 87,9 triliun. Kenaikan ini pun ikut membawa rasio net interest margin (NIM) terjaga di level optimal 5,47 persen.
“Berbagai inisiatif digital Bank Mandiri telah berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan dan turut mendorong Bank Mandiri memperluas peran di pasar ekosistem digital,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.