Berita Manggarai Timur
SDK Bugis 1 Manggarai Timur Gelar Festival Senjata
SDK Bugis 1 Borong, Kabupaten Manggarai Timur melaksanakan Festival Seni dan Jajanan Tradisional atau Senjata. Festival ini berlangsung di sekolah itu
Penulis: Robert Ropo | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - SDK Bugis 1 Borong, Kabupaten Manggarai Timur melaksanakan Festival Seni dan Jajanan Tradisional atau Senjata. Festival ini berlangsung di sekolah itu, Jumat 27 Januari 2023.
Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinas PPO Kabupaten Manggarai Timur yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SD, Bruno Ismail S.Pd.,M.Pd.
Hadir dalam kegiatan itu, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Rikardus Runggat, dan Nobertus Atus, Fasilitator, Ketua Komite Servasius Ledo, Wakil Ketua Komite Roni Come Ruhi, Kepala SDK Bugis 1, Eduardus Jandut, S. Ag bersama para guru, pegawai, siswi-siswi dan orang tua murid.
Baca juga: Rujab Camat Borong, Matim Jadi Rumah Hantu, Warga Minta Bongkar dan Bangun Baru
Dalam kesempatan itu siswa-siswi menampilkan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berupa hasil olahan jajanan dari bahan pangan lokal ubi kayu dan dan jagung seperti rebok jagung, marning jagung, jasuke, puding jangung dan bose.
Hasil olahan dari bahan pangan lokal ini merupakan hasil budidaya oleh guru dan siswa-siswi di kebun sekolah mereka.
Selain itu, siswa-siswi juga menampilkan pentas seni berupa puisi, tarian, dan seni vocal/nyanyian.
Kepala SDK Bugis 1 Eduardus Jandut S.Ag, dalam kesempatan itu, mengatakan, profil pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia yang merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Baca juga: Pelajar di Borong Antusias Gunakan Bus Sekolah Dishub Manggarai Timur, Warga Minta Tambah Armada
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajan lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalamn profil pelajar Pancasila.
Dikatakan Eduardus, Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Bugis 1 disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah sekitar sekolah.
Demikian juga pemilihan tema penguatan Projek Profil Pancasila dipilih berdasarkan kondisi siswa, lingkungan dan latar belakang siswa.
Penguatan Profil pancasila di SDK Bugis menyesuaikan juga kekhasan/tradisi yang cukup kuat yang ada di tengah masyarakat diantaranya tradisi gotong-royong, toleransi, empati yang tinggi sehingga menjadi pendukung penanaman karakter di sekolah.
Eduardus juga menerangkan, SDK Bugis 1 Borong memilih tema kegiatan P5 pada tahun ajaran 2022-2023 adalah kearifan lokal. Karena itu dalam kegiatan Festival itu pihaknya memilih Festival Seni dan Jajanan Tradisional atau Senjata.
Manfaat dari Festival itu, menjurut Eduardus, untuk satuan pendidikan, pertama menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat. Kedua, menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
Selain itu, untuk pendidik, pertama memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
Baca juga: Expo Pendidikan Matim Tahun 2022, Pemkab Berkomitmen Jadikan Daerah Lumbung SDM Muda Unggul
Kedua merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas. Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
Sedangkan manfaat untuk peserta didik, yakni pertama, membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah.
Kedua siswa-siswi dapat saling belajar tentang Kerjasama, melatih komunikasi antar teman, melatih jiwa kepemimpinan, mandiri dan tanggung jawab serta melestarikan kembali budaya - budaya dan kearifan lokal warisan leluhur yang ada di Indonesia, khususnya di Manggarai Timur.
Baca juga: Sebelum Akhiri Hidup, Pelajar di Manggarai Timur Status di Story WA Bosan Hidup
Mewakili kepala Dinas PPO Kabupaten Manggarai Timur, Kepala Bidang Pembinaan SD, Bruno Ismail dalam kesempatan itu, mengapresiasi kepada lembaga SDK Bugis 1.
Menurutnya ini merupakan kegiatan spektakuler dalam rangka melaksanakan P5, melalui program sekolah penggerak.
Kegiatan ini juga merupakan roh dari kolaborasi antara semua pihak baik sekolah, komite, orang tua dan masyarakat. Hasil karya Festival itu Pemda Manggarai Timur sangat mendukung dengan program dan kegiatan tersebut.
Pada kesempatan itu, Bruno juga menerangkan program Sekolah Penggerak, juga merupakan berkat kerja sama Pemkab bersama Kementerian Pendidikan, Ristek dan Teknologi RI.
Baca juga: Pimpin Rapat Awal Tahun 2023, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas Tekankan 17 Poin Penting
Karena itu, tugas satuan Pendidikan adalah menangkap semua program-program dari pusat untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Manggarai Timur.
Dan hasilnya saat ini 43 sekolah di Manggarai Timur menjadi sekolah penggerak. Dan yang membackup program ini adalah guru penggerak.
Dikatakan, saat ini sebanyak 200 lebih guru penggerak dan yang telah menyelesaikan pendidikan pertama sebanyak 78 orang guru penggerak yang tersebar di seluruh sekolah di Manggarai Timur.
Baca juga: Pegawai dan Pelajar di Manggarai Timur Bersihkan Sampah di Borong
Dikatakan Bruno untuk SDK Bugis 1 juga merupakan sekolah penggerak. Program ini terlaksana di sekolah tersebut merupakan berkat kerja keras dari seorang kepala sekolah. Karena itu perlu diberikan apresiasi dan terimakasih untuk kepala sekolah.
Ketua Komite SDK Bugis 1 Borong, Servasius Ledo, juga dalam kesempatan itu, juga mengatakan mewakili orang tua dan komite sangat mengapresiasi dan bangga kepada guru dan siswa-siswi di sekolah tersebut karena dapat melaksanakan Festival Senjata.
Para guru juga dengan kreatif dan inovatif membangkitkan semangat peserta didik untuk belajar dari hal yang sangat kecil untuk mencintai profesi bertani dan menampilkan gelar karya hasil olahan dari tanaman ubi, jagung di kebun sekolah mereka. (rob)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.