Berita NTT
Harga Tiket Pesawat Tinggi, Kadis Perhubungan NTT Duga Imbas Tak Banyak Maskapai yang Terbang di NTT
Padahal beberapa maskapai mulai menurunkan harga tiket pesawat berbagai rute penerbangan dalam negeri. Di wilayah dalam NTT terpantau masih tinggi.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Minimnya maskapai menerbangi wilayah NTT diduga kuat menjadi pemicu tingginya harga tiket.
Padahal beberapa maskapai mulai menurunkan harga tiket pesawat berbagai rute penerbangan dalam negeri. Di wilayah dalam NTT terpantau masih tinggi.
Mengutip situs jual beli tiket online, rute penerbangan Jakarta - Denpasar misalnya, harga tiket berkisar antara Rp 750 ribu hingga Rp 850 ribu sekali terbang di kelas ekonomi.
Disamping itu, jadwal penerbangan Jakarta - Denpasar untuk 27 Januari 2023 juga dilayani sejumlah maskapai seperti Pelita Air, Sriwijaya Air, Lion Air dan Super Jet Air.
Sementara di penerbangan dalam wilayah NTT harga tiket justru berada di atas angka Rp 1 juta. Pada hari yang sama harga tiket dari Kupang - Labuan Bajo, Manggarai Barat dipatok Rp 1 juta, untuk maskapai Wings Air dan Citilink.
Baca juga: Dinkes Belu Gandeng IJTI NTT Tanam 1.000 Pohon di Lokasi Longsor
Maskapai lainnya seperti Batik Air justru memasang harga jauh lebih tinggi yakni Rp 4 juta.
Untuk penerbangan dari Denpasar maupun Jakarta ke Labuan Bajo, masih dikuasai oleh maskapai Lion Air Group dengan harga Rp 1 juta hingga dengan Rp 2 jutaan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT Isyak Nuka menyebut tidak banyak maskapai penerbangan yang beroperasi di wilayah Provinsi NTT selain milik Lion Air Group.
Kondisi ini yang sangat mempengaruhi harga tiket pesawat apalagi setelah harga avtur melambung tinggi. Saat harga tiket rute penerbangan lain turun, untuk penerbangan dalam NTT diduga akan sulit mengikuti harga avtur.
"Saya menduga mahalnya harga tiket pesawat intra NTT dibandingkan di luar NTT dikarenakan tidak adanya pesaing dari operator penerbangan yang lain," sebut Isyak saat dihubungi wartawan Kamis 26 Januari 2023.
Baca juga: Kadin Tanggapi Pemberitaan Bank NTT dari Modal Inti Hingga Masalah Hukum
Dia menyebut untuk intra NTT memang hanya dikuasai Wings Air yang menerbangi 13 buah bandara dari total 15 bandara yang ada di NTT. Sedangkan Citilink tidak menerbangi ke semua bandara yang ada.
Kondisi ini memang berbeda dengan lalu lintas udara di luar Provinsi NTT yang mana terdapat banyak sekali operator penerbangan. Hal itu memberi banyak pilihan bagi pengguna.
Di samping itu, persaingan ini membuat operator penerbangan harus kompetitif merebut penumpang. Dengan demikian harga tiket bisa menjadi murah.