Berita NTT

Kadin Tanggapi Pemberitaan Bank NTT dari Modal Inti Hingga Masalah Hukum

melihat banyak pemberitaan media tentang Bank NTT dan ini tentu merugikan Bank NTT dan juga merugikan NTT sendiri.

Editor: Rosalina Woso
Dok. Pos Kupang
Bobby Lianto 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tanggapan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi NTT terhadap Bank NTT dari Modal inti hingga masalah hukum.

Selaku ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat dan nasabah bank NTT agar tidak kuatir dan takut tentang Bank NTT.

"Saya melihat bahwa Bank NTT sangat sehat dari laporan keuangan,dari semua data-data yang ada dan Bank NTT sangat update di dalam hal digitalisasi dan lain-lain,"ungkap Bobby pada Kamis, 26 Januari 2023.

Baca juga: KPU NTT Ajak Masyarakat Terima Petugas Pencocokan dan Penelitian

Karena selama ini ia melihat banyak pemberitaan media tentang Bank NTT dan ini tentu merugikan Bank NTT dan juga merugikan NTT sendiri.

KADIN NTT begitu banyak mengundang investor masuk NTT dan berinvestasi melalui Bank NTT. "Makanya kalau kita lihat ada puluhan bahkan ratusan miliar dana-dana yang dimasukan dan disimpan sebagai satu komitmen membangun suatu industri dan lain-lain,"terang Bobby.

Dari pengusaha-pengusaha Nasabah di daerah pun menaruh semua deposito keuangan yang dipercayakan kepada Bank NTT. Karena banyak orang melihat dari pemberitaan, tetapi tidak melihat dari laporan keuangan Bank NTT.

Terkait Bank NTT yang belum memenuhi Modal Inti Minimum (MIM) sebesar Rp 3 triliun di tahun 2024 sesuai dengan peraturan OJK terbaru, Ia merasa sangat yakin Bank NTT bisa bisa memenuhi modal inti ini. Karena jika dilihat pada saat ini, Bank NTT punya aset sekitar Rp 2,3 triliun, sedangkan dalam waktu dua tahun harus memenuhi modal inti sebesar Rp 3 triliun "berarti hanya kurang Rp 700 miliar,"sebut Bobby.

Untuk diketahui, lanjut Bobby, Bank NTT setiap tahunnya mendapatkan profit sebesar Rp 250 miliar sampai dengan Rp 300 miliar per tahun.

Baca juga: Kanwil Kemenkumham NTT Gelar Upacara Peringatan HBI ke-73

Jika laba tersebut ditahan saja sudah Rp 500 miliar lebih. Kemudian dengan penyetoran saham dari pemerintah daerah yang sudah berkomitmen akan menyetor dana.

"Saya yakin kalau itu pun sisa sedikit. Belum lagi ini dibuka karena Bank NTT bekerjasama dengan Bank BPD yang besar seperti Bank DKI, Bank Jabar pasti bisa berinvestasi di Bank NTT. Apalagi kalau dibuka swasta. Saya pikir banyak swasta yang interesting untuk masuk berinvestasi di Bank NTT"terangnya.

Kemudian, setiap tahunnya Bank NTT memiliki profit yang baik. Oleh karena itu, tidak mungkin terjadi BPD NTT itu turun menjadi BPR karena tidak mungkin dibiarkan oleh pemerintah, oleh semua pemegang saham dan juga dibuka bagi investor siapa saja kalau Samapi kekurangan modal inti ini.

"Jadi, sebenarnya isu untuk turun jadi BPR, menurut saya adalah satu hal yang tidak mungkin,"ujarnya.

Kemudian sehubungan dengan mobile banking yang juga digunakan Bobby, fasilitas mobile banking tidak bermasalah sampai dengan saat ini.

Baca juga: Gelar Silaturahmi Tokoh Pemuda Maluku Kei Bersama Maung Hercules NTT,Damai Melanesia

Sementara, sehubungan dengan kasus-kasus atau masalah hukum, itu bisa saja terjadi tetapi tidak mempengaruhi berjalannya suatu bank. Karena bank diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Saya berharap bahwa, media dan juga masyarakat menjaga sama-sama Bank NTT sebagai Bank kebanggaan kita. Di mana ini juga memberikan gambaran tentang NTT itu sendiri. Supaya waktu orang cari NTT, berita-berita membawa iklim investasi yang baik,"ungkap Bobby.(dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved