Berita Nasional
Jokowi Semadi Tiga Hari Respons Desakan Lockdown Saat Pandemi Covid-19
Saat pandemi Covid-19 mulai merambah, Presiden Jokowi menerima desakan agar Indonesia melakukan lockdown
Soal vaksin, Jokowi juga mengapresiasi semua pihak yang bekerja memberikan 448 juta suntikan vaksin. Apalagi, kondisi geografi Indonesia yang tidak mudah untuk menjangkau semua orang untuk mendapatkan vaksin corona.
Jokowi menuturkan, kesulitan-kesulitan tersebut yang memberikan pengalaman besar termasuk bagi gubernur, bupati, wali kota, serta TNI dan Polri yang mengurus pertahanan, keamanan, serta ketertiban masyarakat.
"Semuanya mengurus, di mana rakyat bisa disuntik dan mau disuntik vaksin. Jumlah yang disuntikkan 448 juta suntikan. Bapak ibu bisa membayangkan bagaimana satu per satu 448 juta suntikan kita berikan ke masyarakat bukan persoalan yang gampang dan geografis kita juga tidak mudah, ada gunung laut sungai yang semuanya harus dilalui untuk mencapai rakyat bisa disuntik, mau disuntik," ujarnya.
Baca juga: IDI Sampaikan Terima Kasih Kepada Airlangga Kendalikan Pandemi Covid-19
Kebijakan gas dan rem kata Jokowi juga tidak mudah. Harus diukur secara baik supaya penanganan kesehatan dan ekonomi dapat berjalan beriringan.
"Itulah yang kita lakukan menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi yang semuanya menekan manajemen negara. Tidak mudah," ujarnya.
Ia mengatakan keberhasilan pemerintah menekan kasus Covid-19 itu berkat kerja sama dari pemerintah pusat hingga daerah serta TNI-Polri.
"Semua bekerja, itu yang tidak saya lihat sebelum-sebelumnya. Jadi ini sebagai pengamat ternyata kalau kita pengin semua bekerja, memang harus ditekan dulu, ditekan oleh persoalan, problem, tantangan," kata Jokowi.
Pemerintah telah mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) per 30 Desember 2022. Jokowi menyebut saat ini adalah masa transisi.
Meski status PPKM dicabut, Jokowi tetap mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada.
"Setelah PPKM kita cabut di akhir tahun 2022, masa ini adalah masa transisi dan kita harus tetap waspada. Hati-hati dalam memutuskan kebijakan utamanya ekonomi yang sekarang ini kita berada di posisi yang sangat baik," kata Jokowi.
Ia kemudian membeberkan ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh menjanjikan di angka 5,72 persen dan year on year mencapai 5,3 persen.
Menurut Jokowi, angka tersebut merupakan capaian yang sangat baik di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
Di acara yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan keuangan Indonesia sempat terpukul hingga minus 16 persen pada tahun 2020.
Baca juga: Ekonomi NTT Kuat Berkat UMKM dalam Dua Tahun Pandemi Covid-19
Padahal, kata dia, penerimaan negara pada 2020 itu sudah mencapai Rp 1.647,8 triliun.
"Waktu pandemi pendapatan negara terpukul karena semua rakyat ekonominya berhenti. Jadi penerimaan negara kita drop 16 persen menjadi Rp 1.600 triliun saja," kata Sri Mulyani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.