Berita Lembata

Banyak Aset Pemda Lembata Dibangun di Atas Tanah Tak Bersertifikat

Banyak bangunan aset pemerintah daerah (Pemda) Lembata ternyata selama ini didirikan di atas tanah yang belum bersertifikat

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa mengatakan, banyak aset pemerintah daerah yang selama ini dibangun di atas tanah yang belum bersertifikat. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Banyak bangunan aset pemerintah daerah (Pemda) Lembata ternyata selama ini didirikan di atas tanah yang belum bersertifikat.

Kondisi ini menjadi salah satu tugas yang harus dituntaskan oleh Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa.

Hal ini disampaikan Marsianus Jawa saat ditemui di ruang kerjanya Jumat, 20 Januari 2023.

Menurut Marsianus Jawa, banyak aset pemerintah daerah yang dibiarkan mubazir tanpa ada asas manfaatnya. Dengan demikian, uang rakyat pun dihamburkan begitu saja.

"Sebagai kepala daerah, saya telah mengurus sertifikat tanah di beberpa lokasi seperti di Bukit Cinta embata ( BCL ), Pantai Wisata di Waijarang dan Pantai Wulen Luo," kata Marsianus Jawa.

Baca juga: Pemkab Lembata Segera Serahkan Pengelolaan Aset Kepada Pihak Ketiga

Selama ini, Marsianus Jawa mengakui, pembangunan di tiga lokasi wisata itu dilakukan di atas tanah yang belum ada sertifikat yang jelas.

Dia menyebutkan, aset lainnya yang merana dan bakal tak dimanfaatkan lagi yaitu gedung Pasar Pada di Kecamatan Nubatukan, dan Puskesmas di Bean dan Wowon di Kecamatan Buyasuri.

Dua puskesmas tersebut menurut dia juga didirikan di atas tanah yang bermasalah.

"Stop kegiatan asal bangun, asal kerja. Selama ini dibangun aset di atas tanah tanpa sertifikat. Kita tidak salahkan pemimpin sebelumnya, tapi kita belajar untuk lebih cermat lagi," katanya.

Mantan Kepala Inspektorat Pemprov NTT ini juga menyinggung aset lainnya yakni asrama mahasiswa di Kota Kupang.

"Supaya bisa mendatangkan pendapatan daerah, lokasi asrama tersebut rencananya akan dialihfungsikan menjadi wisma yang bisa dimanfaatkan para pegawai dari Lembata kalau perjalanan dinas ke Kupang," katanya.

Dia pernah menawarkan kepada Bank NTT kalau lokasi asrama mahasiswa itu dijadikan kantor kas tetapi memang lokasinya tidak cocok untuk kantor kas.

Marsianus menyayangkan banyak aset milik Pemda Lembata yang mubazir padahal dibangun dengan uang milik rakyat. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved