Timor Leste

Timor Leste Punya Tokek Jari Bengkok, Spesies Baru Bernama Cyrtodactylus Santana

Saat mengamati gua Lene Hara pada siang hari, seorang anggota tim peneliti melihat sekilas seekor kadal berlarian di tanah sebelum menghilang ke dalam

Editor: Agustinus Sape
Foto: Chan Kin Onn
Spesies baru tokek jari bengkok, Cyrtodactylus santana, dari Timor Leste. 

POS-KUPANG.COM - Terletak di antara rantai pulau di bagian selatan Asia Tenggara, Timor Leste menempati bagian timur pulau Timor, salah satu yang terbesar dari Kepulauan Sunda Kecil yang juga termasuk Bali dan Flores, yang terakhir adalah rumah bagi Biawak Komodo. 

Pada Mei 2002, Timor Leste (resminya Republik Demokratik Timor Leste) menjadi negara berdaulat baru pertama di abad ke-21 dan saat ini menjadi negara termuda ke-4 di dunia.

Meskipun negara ini terletak di kawasan Wallacea dengan keanekaragaman hayati tinggi, keanekaragaman hayatinya relatif kurang dikenal, sebagian karena kekerasan dan konflik pra-kemerdekaan selama beberapa dekade telah menghambat survei biologis.

Pada Agustus 2022, kemitraan antara Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian (Singapura), Conservation International, dan Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste melakukan survei biologi awal di bagian timur pulau.

Survei tersebut secara khusus menargetkan daerah-daerah terpencil dan belum dijelajahi, seperti gunung terpencil Mundo Perdido ("Dunia yang Hilang" dalam bahasa Portugis) dan Taman Nasional Nino Konis Santana (NKS)—taman nasional pertama dan terbesar di Timor Leste.

NKS adalah taman besar yang mencakup lahan seluas 1.236 kilometer persegi dan sebagian besar dicirikan oleh hutan tropis dataran rendah.

Di dalamnya terdapat beberapa gua batu kapur yang penting secara arkeologis, dan di salah satu gua itulah spesies tokek baru ditemukan.

Baca juga: NTT Ekspor Pakan Ternak Perdana ke Timor Leste Mulai Minggu Depan

Saat mengamati gua Lene Hara pada siang hari, seorang anggota tim peneliti melihat sekilas seekor kadal berlarian di tanah sebelum menghilang ke dalam celah.

Chan Kin Onn, seorang ahli herpetologi di Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian, beraksi. Segera, dia mendapati dirinya terjepit di celah sempit dengan harapan bisa menangkap kadal itu.

"Saya tidak bisa mendekati kadal itu karena celahnya terlalu sempit, tetapi saya melihat bagian belakang tubuhnya dan dapat mengatakan bahwa itu adalah tokek berjari bengkok dari genus Cyrtodactylus.

Spesies baru tokek berjari bengkok sedang ditemukan di seluruh Asia Tenggara dan karena keterpencilan gua, potensi tokek ini menjadi spesies baru sangat tinggi," jelas Dr. Chan.

Beberapa jam kemudian, dalam kegelapan, tim kembali ke dalam gua, kali ini dilengkapi dengan senter.

"Tokek berujung bengkok biasanya aktif di malam hari dan bisa gelisah di siang hari. Kesempatan terbaik kami untuk menangkapnya adalah di malam hari," kata Dr. Chan.

Baca juga: Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi Usul Agar Warga Timor Leste Bebas Visa Masuk ke Indonesia

Benar saja, setelah hanya satu jam mencari, mereka mengumpulkan sepuluh spesimen. Beberapa minggu kemudian, tokek dari gua Lena Hara dipastikan menjadi spesies baru berdasarkan analisis DNA dan karakteristik morfologi eksternal.

Makalah mereka diterbitkan dalam jurnal ZooKeys.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved