Gubernur Papua Ditangkap
Sebby Sambom Bicara Soal Lukas Enembe: Jakarta Berlebihan, Perlakukan Lukas Persis Penjahat
Sebby Sambom, Juru Bicara OPM (Organisasi Papua Merdeka) ternyata bereaksi sangat keras atas penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe 10 Januari 2023.
Belakangan ini kembali mencuat nama sosok Sebby Sambom yang bereaksi keras atas penangkapan Lukas Enembe di Papua baru-baru ini.
Belum diketahui pasti motif dari reaksi Sebby Sambom atas penangkapan Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut.
Lantas, siapakah Sebby Sambom? Melansir dari Surya.co.id, Sebby Sambom lahir pada 3 Januari 1975.
Ia pernah dijebloskan ke penjara pada 16 Agustus 2008 terkait rencana atau pidato dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat.
Dua bulan berikutnya, tepatnya 16 Oktober 2008, Sebby Sambom ikut ambil bagian dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat (IPWP) di London.
Setelah demonstrasi berlangsung, Ketua Umum Komite Perencanaan acara tersebut, Buchtar Tabuni, langsung ditangkap.
Sebby lalu meminta pembebasan Tabuni melalui konferensi pers yang diadakan di Taman Makam Theys Eluay, Sentani, Jayapura hingga berujung penahanannya.
Baca juga: KKB Papua Target Fasilitas Umum Termasuk Merusak Pipa Air Bersih di Pegunungan Bintang
Dalam kasusnya, Sebby Sambom didakwa atas tuduhan makar (Pasal 106 KUHP), konspirasi (Pasal 110 KUHP), dan menghasut publik untuk bertindak menggunakan kekerasan terhadap aparat keamanan (Pasal 160 KUHP).
Sebby akhirnya dikenakan hukuman 2 tahun penjara atas tuduhan penghasutan (Pasal 160 KUHP).
Setahun kemudian tepatnya 14 Desember 2009, Sebby Sambom dibebaskan secara bersyarat pada 14 Desember 2009, sebelum dia menyelesaikan masa hukumannya.
Begini Profil Sebby Sambom:
1. Akui bertanggungjawab atas penembakan dosen UGM
Sebelumnya, Sebby mengklaim bertanggung jawab atas penembakan atas Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Bambang Purwoko dan Sertu Faisal Akbar di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat 9 Oktober 2020.
Penembakan itu terjadi setelah Bambang Purwoko dan Sertu Faisak Akbar dan rombongan TGPF dalam perjalanan ke Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya usai melakukan olah TKP penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.
Bambang Purwoko termasuk anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.