Timor Leste

Presiden Timor Leste Ramos Horta Meminta Australia untuk Merilis File Balibo

Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta telah meminta pemerintah Australia untuk akhirnya merilis dokumen rahasia Balibo Five

Editor: Agustinus Sape
Lukas Coch/AAP
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta meminta Australia untuk merilis file Balibo Five. 

Sementara kepekaan seputar hubungan Canberra dengan Indonesia berarti gambaran lengkap intelijen Australia mungkin tetap tersembunyi, Shirley Shackleton dapat memastikan suaminya dan rekan-rekannya tidak akan pernah dilupakan di Balibo dan sekitarnya.

Dia adalah kekuatan pendorong di belakang pembelian yang didukung oleh pemerintah Victoria pada tahun 2003 atas rumah di kota tempat para jurnalis melukis bendera Australia, berharap itu akan melindungi mereka. Itu dibangun kembali sebagai pusat pembelajaran masyarakat termasuk tugu peringatan bagi lima orang yang terbunuh.

Dia juga menulis sebuah buku, Circle of Silence: A Personal Testimony Before, During and After Balibo, yang memenangkan penghargaan Walkley pada tahun 2010.

"Shirley-lah yang benar-benar berada di belakang [akuisisi rumah di Balibo] sejak awal, dan ingin memastikan ada kenangan permanen dan berkelanjutan tentang apa yang terjadi," kata Steve Bracks, yang menjadi perdana menteri Victoria saat itu.

“Dia adalah seorang juru kampanye yang tak kenal lelah untuk kebenaran dan keadilan. Itu saja yang dia inginkan dan dia harus menentang pemerintah Australia dan pemerintah Indonesia yang tahu apa yang terjadi dan menolak untuk mengungkapkannya.”

Ramos Horta mengatakan “jiwa Shackleton bersemayam bersama kami di Gunung Ramelau”, gunung tertinggi di Timor Leste, di mana patung Perawan Maria duduk dan di mana orang Timor yang sangat Katolik percaya bahwa roh leluhur mereka bersemayam.

Sumber: theage.com

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved