Berita NTT

Pengamat Politik Unwira Kupang, Dr. Urbanus Ola Hurek: Menganyam Kembali 

ti Hanura ini juga sangat bertumpuh pada figur. Jadi ketika figurnya itu agak meredup pastinya partai juga turun ditingkat elektabilitasnya.

Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Pengamat Politik Unwira Kupang, Dr. Urbanus Ola Hurek: Menganyam Kembali 
POS-KUPANG.COM/HO
FOTO - Pengamat Politik Unwira Kupang Dr. Urbanus Ola Hurek

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat Politik Unwira Kupang, Dr. Urbanus Ola Hurek, menyebut partai Hanura menganyam kembali konstituen yang pernah ada dan menjadi pilar kekuatan Hanura di NTT

Pengamat Politik Unwira Kupang, Dr. Urbanus Ola Hurek, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, terkait Rakorda di Partai Hanura NTT.

Rakorda itu merupakan perhelatan rutin partai untuk menghadapi pemilu yang sudah didepan mata ini. 

Baca juga: Dugaan Pencemaran Nama Baik, Kabid Propam Polda NTT Polisikan Akun Facebook Hendrikus Djawa

Jadi konsolidasi ini biasanya menjadi agenda penting untuk urusan seperti ini. Jadi kalau Hanura NTT melakukan, saya kira Hanura pernah menjadi partai besar kemudian rontok, wajar kalau sekarang dia harus melakukan konsolidasi untuk menghimpun kembali kekuatan. 

Kekuatan itu baik dari di level pengurus maupun menggalang kembali konstituen yang pernah menjadi pemilih Hanura

Hanura di NTT itu dia belum terlalu ambruk jauh sebetulnya. Masih karena pernah menjadi partai besar karena mereka lolos trashold, baru pemilu 2019 terpental. 

Karena kita lihat beberapa partai yang seperti Hanura ini juga sangat bertumpuh pada figur. Jadi ketika figurnya itu agak meredup pastinya partai juga turun ditingkat elektabilitasnya. 

Tetapi dilevel pengurus di level daerah seperti di NTT sebenarnya dia masih memiliki kekuatan sehingga salah satu cara melakukan konsolidasi, bukan tidak mungkin Hanura juga bisa meraih kursi ditingkat provinsi hingga Kabupaten/Kota. 

Di NTT Hanura masih punya pemilih karena sebelum ditingkat nasional itu rontok, di NTT dia punya kekuatan.

Jadi Rakorda ataupun apa itu namanya, semata ingin melakukan konsolidasi internal partai Hanura dalam rangka menjaga soliditas elit dan pengurus partai, juga menganyam kembali konstituen yang pernah ada dan menjadi pilar kekuatan Hanura di NTT. 

Baca juga: Peduli Kemanusiaan, INTI NTT Bantu 80 Keluarga Korban Banjir di Takari Kabupaten Kupang

Saya kira Hanura masih punya pemilih karena partai ini punya keterwakilan DPRD di beberapa kabupaten hingga provinsi. Itu berarti dia punya basis. Kalau dikelola baik, prospek di NTT masih bagus. 

Hanura ini salah satu partai yang sangat juga bertumpuh pada figur pendiri seperti Wiranto. Kalau partai yang bertumpu pada figur itu, ketika figurnya mulai redup tingkat pengaruhnya, berefek pada partai itu secara signifikan. 

Tapi karena itu tidak terbukti bahwa ketika pergeseran terjadi di level pengurus pusat, kemudian pak Wiranto juga turun dari pawai politiknya juga menurun, secara nasional juga turun, ini berimbas pula pada partai Hanura secara keseluruhan. 

Setelah berjalan beberapa saat sebelum masuk pemilu ini, ternyata akarnya masih kuat. Jadi ketika dia lolos verifikasi dan siap mengikuti perhelatan Pemilu 2024, menurut saya Rakorda ini strategi untuk mengembalikan Hanura yang pernah menjadi partai besar, apalagi pernah lolos trashold dan masuk kabinet pada era SBY. 

Tapi kita harus jujur karena ini partai yang bertumpu pada figur maka ketika figur kiblat itu memudar maka dia akan mengalami semacam stagnan atau jeblok sehingga ada recovery kembali dalam pertemuan seperti ini. 

Wajar mereka melakukan konsolidasi untuk melihat peluang agar bisa masuk atau kembali lagi lolos ke trashold. Peluang Hanura besar dan terbuka. 

Menurut saya sekarang Hanura sudah mulai bergeser dari orientasi pada tokoh atau figur. Mereka belajar ketika figurnya meredup dan mereka sempat terpental keluar gelanggang politik nasional, maka dalam perjalanan ini kelihatan mereka masih punya kekuatan.

Maka konsolidasi ini dilakukan secara masif supaya bisa mengembalikan taraf atau elit yang pernah menjadi tulang punggung partai ini dan juga bisa merangkul kembali konstituen setia pada Hanura

Intinya ini merupakan konsolidasi masif untuk menghimpun kembali kekuatan yang sempat tercerai berai. Supaya bisa ikut pemilu dan bisa lolos trashold. 

Baca juga: Cuaca Maritim NTT Hari Ini 13 Januari 2023, BMKG: Waspada,Laut NTT Masih Berpotensi Gelombang Tinggi

Menurut saya ada tiga tahapan dalam pengusungan calon kepala daerah. Kalau pilpres dia bertumpu pada hasil pemilu 2019. Pilkada baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota, itu sangat tergantung pada hasil pileg 2024 yang diselenggarakan pada bulan Februari. 

Hasil pileg bulan Februari itu yang akan menjadi dasar untuk tiap partai apakah dia bisa mencalonkan figur sendiri ataukah berkoalisi. Jadi saya rasa tentang figur Pilgub, pilbup atau Pilwali, menurut saya, boleh berwacana tapi rill harus melihat pada pileg 2024. 

Setalah itu baru ada keputusan. Kalau ada kursi yang bisa mengusung figur sendiri atau tidak, tergantung pada hasil pileg nanti. Saya melihat partai yang mau ikut pertarungan pilkada nanti, kerja kerasnya harus dilakukan untuk memenangkan atau sedapat mungkin meraih kursi dan suara yang lebih cukup. 

Sah-sah saja kalau Hanura NTT mengusung ketua DPD Hanura NTT. Menurut saya partai yang baik itu adalah partai yang tahu kadernya punya kemampuan untuk ikut dalam perhelatan pilkada. 

Jadi kalau wajar saja kalau Hanura NTT mau mencalonkan ketuanya menjadi calon Pilgub. Partai yang baik itu harus memiliki kader yang siap. Jadi atau tidak mereka mengusung itu, sangat tergantung pada pileg 2024. 

Kalau itu terjadi maka itu tidak soal.  Teori partai politik sudah gariskan begitu. Kader Politik harus bisa siap menjadi pemimpin politik tertinggi. Hanura mau calonkan ketuanya, itu wajarlah. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved