Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 13 Januari 2023, Mengapa Kamu Berpikir Begitu dalam Hatimu?
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Mengapa Kamu Berpikir Begitu dalam Hatimu?
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Mengapa Kamu Berpikir Begitu dalam Hatimu?
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 4: 1-5.11, dan bacaan Injil Markus 2: 1-12.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 13 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.
Hari ini bacaan-bacaan yang kita renungkan berkisar tentang Tuhan yang maha pengampun dan yang berkuasa atas hidup dan mati kita.
Surat kepada Orang Ibrani menegaskan tentang Allah yang berbelaskasihan dengan menyediakan tempat istirahat bagi semua yang mengimani dia.
Kita semua, oleh iman kita kepada Allah, layak untuk beristirahat di tempat kudusNya. Dan itu sumpah Allah sendiri sejak dahulu kala dengan bangsa Israel. Hanya orang yang beriman teguh kepada Yahwelah yang layak masuk dalam tempat persitirahatan Yahwe.
Sedangkan dalam bacaan Injil, Markus mengangkat lagi kisah sang lumpuh yang harus diusung lewat atap rumah karena terlalu banyak orang yang mengerumuni Yesus untuk mendengarkan Dia.
Kisah penyembuhan orang lumpuh ini dianggap paling unik karena akhirnya mereka harus membongkar atap rumah agar orang lumpuh itu bisa disembuhkan oleh Yesus.
Kisah ini agak menarik tapi juga mengandung kritikan dari kaum Farisi dan ahli Taurat tentang cara Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 13 Januari 2023, Sakit Penyakit Dikaitkan dengan Dosa
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah penyembuhan orang lumpuh ini terlihat sangat dramatis. Mengapa dramatis?? Karena mereka tidak bisa masuk ke rumah tempat Yesus mengajar karena banyaknya orang lalu mereka memutuskan untuk membuka atap rumah itu dan menurunkan orang lumpuh itu ke hadapan Yesus.
Dan akhirnya orang lumpuh itu disembuhkan karena Yesus melihat bukan mereka yang membongkar atap rumah orang, tapi lebih jauh dari itu, iman mereka yang begitu kuat akan Yesus sampai mereka berusaha sedapat mungkin untuk bisa membawa orang lumpuh itu di hadapan Yesus walau mereka sampai harus membuka atap rumah orang.
Untuk melihat ini lebih dalam, kita coba mengurutkan semua prosesnya agar kita dapat melihat konteks dengan lebih baik.
Proses kesembuhan itu dimulai dari Yesus yang sudah semakin dikenal oleh banyak orang dan karena itu mereka datang dan hendak mendengarkan Yesus setelah mereka tahu Yesus ada di rumah yang di Kapernaum.
Proses itu terjadi begitu saja karena orang-orang itu sudah tahu dari cerita tentang Yesus dan mereka selalu mencari Yesus di mana saja Dia berada untuk mendengarkan Dia maupun untuk meminta penyembuhan dari Yesus atas sakit penyakit yang mereka derita.
Saking banyaknya yang datang dan memenuhi semua ruangan di rumah itu tempat Yesus mengajar bahkan dikisahkan dalam Injil Markus itu bahwa mereka sampai tidak ada tempat lagi bagi orang lain bahkan sampai di depan pintu rumah pun tidak ada tempat lagi.
Atas alasan inilah yang membuat para pengusung orang lumpuh itu berbuat “nekat” untuk membuka atap rumah itu dan hasilnya mereka bisa turunkan orang lumpuh itu tepat di hadapan Yesus dan orang lumpuh itu pun disembuhkan.
Dan reaksi dari ahli Taurat saat Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu, “Ia menghujat Allah.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 13 Januari 2023, Peduli dengan Penderitaan dan Kesulitan Sesama
Dari konteks ini kita dapat inspirasi bahwa Yesus sangat disukai oleh banyak orang dan di mana saja Dia berada, selalu saja banyak orang yang datang mendengarkan Dia juga meminta kesembuhan.
Kadang kehadiran kita tidak membawa dampak bagi orang lain di sekitar kita. Kadang kehadiran kita dianggap seperti tidak ada karena kita tidak berlaku benar di hadapan mereka.
Atau kadang orang enggan dengan kita karena kita tidak mampu menunjukan diri sebagai orang yang layak diterima oleh banyak orang.
Tetapi ada banyak juga kehadiran orang lain bisa menjadi penghalang bagi orang lain yang sangat membutuhkan Tuhan.
Kita kadang secara fisik dan psikis menghalangi orang lain datang kepada Yesus.
Tetapi juga seperti sikap ahli Taurat itu, mereka menghalangi orang lain dengan ide-ide jahat mereka.
Begitu juga dengan kita yang kadang menjadi penghalang baik fisik, psikis maupun secara ide-ide atau gosip-gosip murahan yang membuat orang lain terhalang datang kepada Yesus.
Maka kita diajak oleh Yesus untuk selalu membiarkan orang lain mengekspresikan iman mereka kepada Tuhan dengan baik dan benar serta tidak menghalang-halangi orang lain untuk datang kepada Yesus sebagai Guru dan penyembuh sejati.
Kita kadang begitu egois bahwa cuma kita saja yang bisa datang menghadap Yesus dan lupa bahwa masih begitu banyak orang yang sangat membutuhkan Yesus untuk hidup mereka.
Maka tugas kita adalah selalu berusaha untuk membawa sebanyak mungkin orang kepada Yesus, bahkan ketika kita menghadapi tantangan.
Kita harus tetap setia dan tekun untuk membawa orang kepada Yesus supaya semua orang dapat datang dan mengalami belaskasihan Tuhan sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 13 Januari 2023, Teruslah Berbuat Baik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan yang bisa kita ambil adalah pertama, kita belajar dari Yesus bahwa kehadiran kita harus selalu membawa berkat bagi banyak orang.
Kedua, kita tidak menjadi penghalang bagi orang lain yang ingin datang kepada Yesus, dan sebaliknya ketiga, kita harus selalu siap membawa orang kepada Yesus bahkan saat kita sedang mengalami tantangan. Semoga.
Teks Lengkap Bacaan Jumat 13 Januari 2023

Bacaan Pertama: Ibrani 4:1-5.11
"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 78:3.4bc.6c-7.8
Refr. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya.
Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
Bacaan Injil: Markus 2:1-12
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
Inilah Injil suci menurut Markus:
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak.
Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu.
Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat.
Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.”
lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS
Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 13 Januari 2023
Mengapa Kamu Berpikir Begitu dalam Hatimu?
Pio Hayon
bacaan pertama
bacaan Injil
mazmur tanggapan
Renungan Harian Katolik hari ini
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, "Karunia dalam Kerendahan Hati" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, "Orang yang Rendah Hati Diberkati Tuhan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, “Siapa Merendahkan Diri akan Ditinggikan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik 31 Agustus 2025, "Perjamuan Istimewa Bagi Orang Kecil" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025: Lupa diri dan Hormat yang Sejati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.