Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 12 Januari 2023, Aku Mau, Jadilah Engkau Tahir 

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Aku Mau, Jadilah Engkau Tahir.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 12 Januari 2023 dengan judul Aku Mau, Jadilah Engkau Tahir. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Aku Mau, Jadilah Engkau Tahir.

RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 3:7-14 dan bacaan Injil Markus 1:41-45.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 12 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Status sebagai pasien otomatis ruang gerak pun dibatasi. Dokter atau perawat sekalipun suatu ketika akan dirawat oleh orang lain.

Segalanya terasa serba susah karena cuma tempat tidur dan ruang rawat jadi area bergerak. Kita cuma ditemani dengan air panas, obat-obatan, minyak, dsb.

Berhadapan dengan soal ini pasti tak ada orang yang mau. Olehnya mereka yang lagi sakit jangan putus asa. Perlu disadari bahwa Tuhan punya rencana di balik penderitaan itu. Sebab sakit dan derita itu punya arti penting dalam misteri keselamatan.

Sakit dan derita tak ada sangkut pautnya dengan dosa apa pun. Juga tak bisa dikatakan bahwa setiap orang yang sakit itu akibat dosa.

Kita perlu bercermin pada Pribadi Kristus yang tanpa dosa. Kita berjuang melawan penyakit dengan memelihara kesehatan.

Kisah sembuhnya si kusta adalah satu lagi karya Yesus. Karena Dia merasa tergerak hati, mengulurkan tangan dan menjamah orang itu: "Aku mau jadilah engkau tahir."

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 12 Januari 2023, Antara Kusta Fisik dan Kusta Rohani

Kesembuhan itu tak sekadar anugerah cuma-cuma tapi menuntut juga konsekuensi. Syarat utama adalah orang harus memiliki iman dan harapan yang teguh. Harus ada keyakinan dari kedalaman hati bahwa Tuhan sanggup menyembuhkan apa pun penyakit yang diderita.

Karya penyembuhan Yesus tanpa ada diskriminasi. Ia dekat pasien dan menjamah dia, maka perjuangan orang kusta membawa sukacita.

Tentu saja kebaikan Yesus itu ia ikuti sesuai tuntutan hukum Musa, tapi juga tak mau ia diamkan anugerah itu. Malahan dia siarkan karena ia berasal dari kalangan bawah yang dianggap najis oleh orang Yahudi.

Dampaknya bagi Yesus bahwa ke mana pun pergi Ia menjadi enggan masuk kota. Sebab semua orang dari segala penjuru terus menerus mendatangi Dia.

Ketika diliputi rasa risau, kita pun ibarat orang sakit kronis tak berdaya, tapi Tuhan rela angkat segala beban hidup kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 12 Januari 2023, Tuhan yang Penuh Belas Kasihan

Pernahkah kita menyadari kebaikan Tuhan sambil membangun dalam hati rasa syukur atas segala kemurahan-Nya?

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved