Berita NTT

Pemprov NTT Dukung Gelaran Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Labuan Bajo

Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang menyatakan bahwa sektor Forestry and Other Land Use (FOLU)/Kehutanan dan Penggunaan Lahan

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG/HO-ISTIMEWA
AUDIENS - Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat saat menerima audiensi Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi NTT, Arief Mahmud beserta jajaran pengurus BBKSDA. Rabu, 11 Januari 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

 POS-KUPANG.COM, KUPANG -Pemprov NTT memberi dukungan terhadap gelaran sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Labuan Bajo

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mendukung gerakan Forestry and Other Land Use (FOLU)/Kehutanan dan Penggunaan Lahan lainnya, untuk mencapai kondisi Net Sink pada tahun 2030 yang akan di gelar di Labuan Bajo

Hal ini disampaikan Gubernur Viktor saat menerima audiensi Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Provinsi NTT, Arief Mahmud beserta jajaran pengurus BBKSDA di ruang kerjanya pada Rabu, 11 Januari 2023.

Baca juga: Natal Bersama Keluarga Besar Polda NTT, Wujudkan Semangat Melayani Masyarakat

Hadir pula dalam audiensi tersebut Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV, Anwar, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina, Bambang Hendro.

Selain itu, hadir juga Kepala Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Soleh Sena, Kepala Balai Penerapan dan Instrumen LHK, Erwin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Siagian, Staf Khusus Gubernur Anwar Pua Geno.

Kepala BBKSDA Provinsi NTT, Arief Mahmud menjelaskan maksud kehadiran mereka untuk melaporkan rencana kegiatan sosialisasi _FOLU Net Sink_ sekaligus mengundang Gubernur NTT untuk menghadiri dan membuka kegiatan sosialisasi dimaksud. 

Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan di Labuan Bajo pada hari Rabu, 1 Februari 2023 dimana kegiatan tersebut juga akan dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya.

Dijelaskan Arief bahwa Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang menyatakan bahwa sektor Forestry and Other Land Use (FOLU)/Kehutanan dan Penggunaan Lahan lainnya, akan mencapai kondisi Net Sink pada tahun 2030. 

Baca juga: Raih Penghargaan Akreditasi Paripurna, DPRD NTT  Apresiasi RSUD Johannes Kupang 

Selain Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah sangat diharapkan berperan aktif sebagai pemangku kebijakan di daerah, dapat mendorong percepatan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di tingkat daerah. 

Agar kebijakan dan rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dapat diterapkan, KLHK tengah menggelar serangkaian kegiatan sosialisasi di tingkat regional dan sub nasional di berbagai daerah, salah satunya di Nusa Tenggara Timur.

“Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai dimana tingkat serapan emisi Gas Rumah Kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi. Sektor kehutanan memiliki porsi terbesar di dalam target penurunan emisi gas rumah kaca, yakni berkontribusi sekitar 60 persen dalam pemenuhan target netral karbon atau net-zero emission,” jelas Arief.

Lebih lanjut Arief memaparkan bahwa langkah yang dilakukan diantaranya, memastikan target nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 sebesar -140 juta ton emisi karbon, dapat terdistribusi dengan benar dengan memperhatikan base line dan target penurunan emisi Gas Rumah Kaca di setiap aksi yang akan dilaksanakan, yang disinergiskan dengan berbagai rencana pembangunan yang diselenggarakan.

“Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan, strategi dan rencana implementasi aksi mitigasi yang mengacu pada target penurunan emisi Gas Rumah Kaca yang telah ditetapkan secara nasional, serta untuk mensinergikan dan mengimplementasikan berbagai program kegiatan eksisting terkait perubahan iklim di Nusa Tenggara Timur,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut Gubernur menyampaikan terima kasih atas kontribusi, perhatian dan dukungan dari berbagai pihak khususnya BBKSDA, serta Balai lainnya, dalam merawat serta menjaga lingkungan hidup dan sumber daya alam (SDA), flora dan fauna di NTT melalui berbagai terobosan program dan kegiatan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved