Berita Lembata

Koperasi Banyak yang Mati Suri, Dinas Koperasi Lembata Dorong Maksimalkan Sektor Riil

Meski demikian dari jumlah ini, hanya ada 53 koperasi yang masih aktif dan berjalan dengan baik. Sedangkan 59 lainya tidak aktif atau mati suri.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Kepala Bidang Koperasi pada Diskoperindag Kabupaten Lembata, Yono Lalang, menjelaskan, selain pengelolaan yang tidak profesional, koperasi yang mati suri ini juga disebabkan karena kredit macet dari anggota. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Data Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Lembata per Desember 2022 menunjukkan, saat ini sebanyak 112 koperasi yang tersebar di Lembata.

Meski demikian dari jumlah ini, hanya ada 53 koperasi yang masih aktif dan berjalan dengan baik. Sedangkan 59 lainya tidak aktif atau mati suri.

Kepala Bidang Koperasi pada Diskoperindag Kabupaten Lembata, Yono Lalang, menjelaskan, selain pengelolaan yang tidak profesional, koperasi yang mati suri ini juga disebabkan karena kredit macet dari anggota.

Baca juga: Psikolog Polda NTT Periksa Kejiwaan ODGJ di Lembata yang Diduga Dianiaya Polisi

Apalagi, menurutnya, sebagian besar koperasi di Lembata merupakan koperasi simpan pinjam. Tidak heran jika koperasi di Lembata banyak yang mati suri karena kredit macet anggota.

Pengalaman ini menurutnya harus menjadi pelajaran berharga bagi manajemen koperasi untuk memikirkan langkah strategis memberdayakan anggota.

Yono mengatakan agar bisa bertahan, koperasi di lembata harus bergerak di sektor riil dalam upaya memberdayakan anggota.

Baca juga: Koordinator Umum Bekuk Minta Kapolres Lembata Dicopot dari Jabatannya.

“Koperasi yang lama atau pun baru lebih fokus pada sektor riil, terhadap infrastruktur yang sudah dibangun,” ucapnya. 

Apalagi menurutnya, koperasi ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi.

Dia menyebut selain pengurus pengawas dan anggota, terobosan di sektor riil juga menjadi salah satu kekuatan yang bisa menopang koperasi untuk terus tumbuh bagi masyarakat.

“Dengan pengalaman itu, penekanan saya, doronglah usaha di sektor riil. Karena dari 112 koperasi yang ada itu 90 lebih persennya simpan pinjam. Sektor riil sisa 10 persen. Hari ini yang aktif 53,” kata Yono.

Menurut Yono, koperasi yang bergerak di sektor riil juga bisa mampu membangun ketahanan ekonomi di tengah terpaan krisis dan ancaman resesi ekonomi. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved