Breaking News

Berita NTT

Soal Baliho Penolakan Anies Baswedan di NTT, NasDem: Ada Ketakutan 

perpolitikan apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu. Kampanye tersebut akan masif terutama menjelang hari H Pemilu

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO.DOK.RELAWAN ANIES NTT
BALIHO PENOLAKAN - Baliho penolakan terhadap Capres Anies Baswedan yang dipasang di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Sejumlah baliho dan spanduk berisi penolakan terhadap bakal Calon presiden Anies Baswedan bertebaran di Nusa Tenggara Timur

Atas kejadian itu, Partai NasDem NTT menyebut ada ketakutan dari lawan politik Anies Baswedan terkait dengan pencapresan. 

NasDem berpandangan semakin banyak kampanye hitam terhadap seorang kandidat, maka itu semakin menunjukkan ketakutan dari lawan-lawan politik. 

Baca juga: Tim Forensik Polda NTT Autopsi Jenazah Ferdinandus di RSUD Sumba Barat

"Bagi kami (NasDem) semakin banyak kampanye hitam terhadap salah seorang kandidat maka ini semakin menunjukkan ketakutan dari lawan-lawan politiknya," kata sekretaris NasDem NTT Yusak Meok, Senin 9 Januari 2023. 

Yusak menegaskan, ketakutan itu berupa elektabilitas figur (Anies Baswedan) yang cenderung meningkat. Sehingga kampanye hitam dibuat untuk menghambat elektabilitas kandidat tersebut. 

Perbuatan pengecut, sebut Yusak, seringkali muncul dalam perpolitikan apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu. Kampanye tersebut akan masif terutama menjelang hari H Pemilu. 

NasDem justru semakin optimis dengan pilihan pada figur calon presiden saat ini, karena merupakan pilihan yang tepat, dan tetap diyakini menjaga keutuhan NKRI, Pancasila dan UUD 1945.

"Selalu berada dalam keberagaman, Bhineka Tunggal Ika. Selalu menjunjung empat pilar itu," imbuhnya. 

Baca juga: Pengamat Kebijakan Publik NTT, Ahmad Atang: Akomodasi Politik Legitimasi

Penolakan yang ada, menurut dia, NasDem tidak akan menanggapi secara emosional. Baginya itu hal biasa di tahun politik. Yusak mengaku kejadian itu lumrah ketika tahun politik. 

NasDem NTT juga memilih untuk menjalani prosedur yang ada. Pihaknya ingin melihat apakah kampanye hitam itu merupakan ranah kepolisian atau Bawaslu. 

NasDem NTT sendiri akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyampaikan adanya kampanye hitam, untuk selanjutnya dilakukan penindakan. 

"Jadi kami ikuti prosedur saja," sebut dia lagi. 

Yusak berpesan agar pemilih lebih cerdas dan tidak dikibuli dengan kampanye hitam ini. Ia menyarankan untuk melihat pengalaman orang dari berbagai sumber informasi yang ada. 

"Jangan gampang termakan oleh kampanye hitam tanpa ada fakta dan tanpa didukung oleh data. Kenyataan yang kita bisa lihat diberbagai sumber pemberitaan. Jadilah pemilih cerdas, begitu," tegasnya. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved