Semana Santa Larantuka
BREAKING NEWS: Tiga Tahun Absen, Prosesi Semana Santa Larantuka Kembali Digelar
Suanana Covid-19 yang kian landai disusul pencabutan kebijakan PPKM oleh Presiden Joko Widodo sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan Semana Santa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Sudah tiga tahun tradisi prosesi Semana Santa Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores tidak digelar akibat pandemi Covid-19. Umat dan wisatawan rohani tentu merindukan prosesi tahunan yang mendunia tersebut.
Menurut Dion Fernandez, warga Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, mengaku sangat merindukan Semana Santa mengenang kisah sengsara Yesus Kristus hingga wafat di kayu salib.
"Mudah-mudahan tahun ini Semana Santa kembali diselenggarakan. Saya kira semua umat sangat merindukannya," ujarnya kepada wartawan, Selasa 10 Januari 2023.
Menurutnya, suanana Covid-19 yang kian landai disusul pencabutan kebijakan PPKM oleh Presiden Joko Widodo sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan Semana Santa Larantuka.
Baca juga: Wisatawan Religi Kecewa Prosesi Semana Santa Larantuka Flores Timur Dibatalkan
Baca juga: Tiga Tahun Prosesi Semana Santa Batal Digelar, Umat Katolik Rindu Doa Depan Patung Tuan Ma
Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung Pr mengatakan, prosesi Semana Santa 2023 jadi dilaksanakan, namun kepastiannya akan diumumkan secara resmi sebelum akhir bulan Januari 2023.
Ia mengaku tahun ini bisa kembali dilaksanakan menyusul pencabutan kebijakan PPKM oleh Pemerintah Pusat, namum umat diharapkan selalu waspada dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Saya akan umumkan bahwa perayaan itu ( Semana Santa ) jadi, tetapi tetap dengan persyaratan. Kita mesti terus waspada dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya.
Menurutnya, umat di Larantuka tentu memahami situasi Covid-19. Selama tiga tahun ini, jelasnya, liturgi pekan suci tetap dilaksanakan seperti biasa meski devosinya dibatalkan demi menghindari kerumunan massa.
"Sudah tiga tahun kita belum bisa merayakan yaitu tahun 2020, 2021, dan 2022 devosi tradisi Semana Santa seperti biasa karena kondisi pandemi Covid-19. Semua umat tentu memahami kondisi itu sehingga kita belum bisa laksanakan," ucapnya.(*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS