Berita NTT

Begini Penjelasan Wakil Ketua DPRD NTT Terkait APBD NTT Yang Semakin Berat

Inilah kemampuan Fiskal riil Provinsi NTT untuk membiayai Program Pembangunan yang ditetapkan dalam RPJMD pada tahun anggaran 2021. 

Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
istimewa
Wakil Ketua DPRD NTT, Dr. Inche DP.Sayuna,S.H, M.Hum,M.Kn 

"Bila kita melihat Keseimbangan Primer Fiskal TA 2021, sebesar minus Rp 969.055.448.634, maka kita sebenarnya tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar bunga pinjaman plus pokok pinjaman yang secara total berada pada kisaran Rp. 1,4 Triliun," kata dia lagi.

Secara teoritis, manakala keseimbangan primer positif, maka hal itu berarti Pemprov NTT memiliki dana yang cukup untuk membayar bunga pinjaman. Tetapi manakala Keseimbangan Primer negatif, maka pemerintah tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar bunga pinjaman. 

Inche memberikan contoh, dimana pada tahun anggaran 2022 sebanyak Rp 76 miliar lebih dana pinjaman PEN dipakai untuk membiayai beban wajib, karena dana yang tidak mencukupi pada APBD.

Tekanan itu semakin berat dialami oleh APBD di tahun anggaran 2022. Target pendapatan asli daerah yang semula ditargetkan Rp 1,9 triliun hanya bisa direalisasi sekitar Rp 1,3 triliun.

Belum lagi, kata Inche, diperparah dengan kondisi APBN yang juga lesu dan berpengaruh terhadap dana transfer ( DAU) yang menurun.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved