Berita NTT
Bank Indonesia Beberkan Hal yang Dilakukan Masyarakat Saat Terima Uang Palsu
Daniel Agus Prasetyo kepada POS-KUPANG.COM pada Kamis, 5 Januari 2023 membeberkan hal yang harus dilakukan masyarakat saat menerima uang palsu
Uang yang diragukan keasliannya dan dinyatakan tidak asli, tidak memperoleh penggantian. Sementara bagi yang dinyatakan asli, dapat memperoleh penggantian sesuai ketentuan berlaku.
Selain itu, yang paling sederhana untuk membedakan uang palsu atau asli, bisa menggunakan teknik 3D yaitu Dilihat, Diraba dan Diterawang.
Dilihat
Untuk memeriksa uang asli atau palsu, maka bisa dengan memastikan warna uang tampak terang dan jelas.
Terdapat benang pengaman dan logo BI yang dapat berubah warna bila dilihat dari sudut pandang berbeda dengan cara digerakkan ke atas, bawah atau samping. Lihatlah keberadaan benang tersebut dengan seksama.
Kemudian, terdapat tulisan BI yang tersembunyi dapat dilihat pada sudut pandang tertentu. Oleh karena perlu memposisikan sudut pandang kita untuk mencari ciri kasat mata ini. Caranya, bisa dengan membolak-balikkan uang dengan perlahan.
Selain itu, akan tertera cetakan berupa garis-garis lurus dalam bidang tertentu yang akan menimbulkan efek warna pelangi apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Diraba
Metode selanjutnya untuk mengetahui keaslian uang Rupiah adalah dengan meraba permukaan uang kertas di bagian angka nominal, huruf terbilang, gambar utama, dan lambang negara burung Garuda. Ada pula kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi tuna netra, yang juga akan terasa kasar bila diraba.
Diterawang
Saat diterawang, uang Rupiah asli akan menampilkan tanda air atau watermark berupa gambar pahlawan dan gambar saling isi yang membentuk logo BI. Selain itu, akan terdapat tulisan yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.
Ada pula metode lain untuk membuktikan cetakan yang tidak kasat mata pada uang. Caranya dengan meletakkan uang kertas di bawah sinar UV. Di bawah sinar UV, cetakan kasat mata serta nomor seri uang akan memendar di bawah sinar UV.
"Cukup dengan 3D seharusnya sudah bisa lihat uang palsu yang mana," ungkap Daniel.
Diberitakan sebelumnya, dalam postingan video viral yang direkam oleh Metu Melianus Nenabu (25) mengaku, bahwa uang palsu pecahan Rp 100.000 ditemukan oleh ibunya yang saat itu berjualan kripik di Pasar Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kota Kupang.
Kemudian pembuat postingan video itu , Metu Nenabu melakukan pembuktian uang palsu tersebut dengan cara direndam dalam air yang membuat uang tersebut menjadi rusak dan hancur karena berbahan baku kertas.
Terkait hal ini, disampaikan Daniel, pihak BI NTT akan terus meningkatkan sosialisasi Cinta Bangga Paham Rupiah yang didalamnya juga mengenai cara-cara mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah. (dhe)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.