Berita Timor Tengah Utara

Lantai Rumah Longsor, Satu Keluarga di Timor Tengah Utara Lolos dari Maut

Naas dialami keluarga Ferdinan Opat, warga RT 006 RW 002 Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Lantai rumah tiba-tiba longsor meninggalkan lubang menganga. Musibah ini dialami keluarga Ferdinan Opat, warga RT 006 RW 002 Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Naas dialami keluarga Ferdinan Opat, warga RT 006 RW 002 Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara.

Ferdinan Opat bersama istri dan empat orang anak lolos dari maut saat lantai rumah longsor tiba-tiba, Selasa 3 Januari 2023.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita, saat Ferdinan Opat bersama istri dan anak-anak sedang terlelap.

Bagian lantai yang amblas adalah lantai kamar tidur yang ditempati oleh Ferdinan Opat bersama isteri dan 4 anaknya.

Ferdinan Opat mengatakan, saat sedang tidur terlelap, dia dikagetkan suara gemuruh. Dia lantas berteriak sebanyak tiga kali untuk membangunkan istri dan anak-anaknya.

Setelah bangkit dari tempat tidur, Ferdinan Opat dengan sigap mengevakuasi dua anaknya dari tempat tidur.

Sementara sang isteri bersama tempat tidur terperosok masuk ke dalam lubang akibat lantai kamar amblas.

Lokasi rumah Ferdinan Opat di bantaran kali. Dia menduga longsor terjadi akibat air yang mengalir di saluran tepat berada di pinggir kamar mereka, mengikis tanah.

Baca juga: BREAKING NEWS : Seorang Pria Ditemukan Tewas dalam Mobil Tronton di Timor Tengah Utara 

Baca juga: Pemkab Timor Tengah Utara Buka Formasi untuk Seleksi 12 Jabatan yang Lowong

"Air yang mengalir di selokan ini kita tidak bisa tidur karena bunyi keras," kata Ferdinan Opat, Rabu 4 Januari 2022.

Ferdinan Opat meminta perhatian dari pemerintah atas musibah yang dia alami, di antaranya dengan membangun bronjong di bantaran kali.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Maubeli, Bripka Andi Panie menerima informasi perihal peristiwa tersebut dari Ketua RT 006.

Untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa susulan, kata Bripka Andi Panie, dia bersama warga sekitar kemudian berinisiatif memasang tiang penyangga pada lokasi tanah longsor tersebut.

"Kami pasang tiang penyangga untuk bisa menahan tembok yang masih tergantung," ungkapnya.

Menurut Bripka Andi Panie, salah satu faktor tanah longsor di lokasi tersebut disebabkan oleh debit air tinggi yang mengalir dari dua titik lalu bermuara pada selokan yang berada tepat di belakang kamar tersebut menggerus pondasi dan tanah sekitar bangunan itu.

Ia menambahkan, secara khusus untuk cekdam yang berada di sekitar wilayah Dalehi agar bisa di keruk sehingga dapat menampung debit air yang masuk ke cekdam itu.

Berdasarkan pengalaman beberapa waktu terakhir, banjir yang terjadi di sekitar wilayah ini disebabkan oleh air yang meluap dari cekdam yang tidak berfungsi di belakang pemukiman warga. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved