Bupati Edi Endi Instruksi DLHP Evaluasi Sistem Pengelolaan Sampah di Labuan Bajo

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Manggarai Barat agar  mengevaluasi ulang sistem pengelolaan sampah di Kota Labuan Bajo. 

Bupati Edistasius Endi menyampaikan instruksi ini saat melakukan Inspeksi Mendadak (sidak  ) di Kantor DLHP, Rabu 4 Januari 2023.

Untuk diketahui, ini merupakan sidak pertama Bupati Edistasius Endi di awal tahun 2023. 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati yang akrab disapa Edi Endi itu memberikan beberapa arahan untuk menjadi atensi para pegawai dalam memulai agenda kerja di tahun 2023. Salah satunya terkait sistem pengelolaan sampah di Labuan Bajo. 

Baca juga: Bupati Manggarai Barat Sebut Rata-rata 16 Ton Sampah Labuan Bajo Dibuang ke TPA Warloka Setiap Hari

Dikatakannya, dengan ditetapkan Labuan Bajo sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP) masalah kebersihan menjadi isu yang harus disikapi secara serius.

Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada para wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo maupun warga sekitar.

"Butuh komitmen yang serius dari DLHP dalam penanganan sampah. Kalau kita komit dengan masalah sampah kota ini pasti bersih, kalau bersih pasti para wisatawan akan nyaman berada di Labuan Bajo yang pada akhirnya kita mendapat kesan yang baik dari para wisatawan yang kemudian akan berdampak pada semakin banyaknya wisatawan ke Labuan Bajo," katanya.

Dalam menyikapi masalah sampah, Bupati Edi menginstruksikan agar Dinas LHP mengevaluasi lagi sistem pengelolaan sampah di Labuan Bajo mulai dari deteksi sumber sampah sampai pada pengolahannya.

Baca juga: Bupati Edistasius Endi Imbau Warga Manggarai Barat Antisipasi Bencana Alam 

"Data ulang potensi sumber sampah, mulai dari sampah rumah tangga, hotel dan restoran, UMKM maupun usaha kapal wisata," tegasnya.

Terkait masalah potensi sampah rumah tangga, Bupati Edi Endi meminta agar rumah tangga didorong untuk mengurus sampah secara mandiri. Sedangkan untuk sampah hotel dan restoran, ia meminta agar dikaji ulang besaran retribusi yang dibebankan kepada hotel atau restoran, harus korelasi dengan jumlah sampah yang dihasilkan.

Lebih lanjut Bupati bumi Komodo tersebut mengatakan setelah mengetahui potensi sampah, langkah berikutnya adalah pengangkutan sampah. Dirinya meminta agar ditata ulang mekanisme pengangkutan sampah.

"Kendaraan roda 4 harus dipastikan maksimal mengangkut sampah. Jangan sampe ada sampah yang tercecer dan tertinggal. Sedangkan roda 3 dibuat SOP nya agar 1 unit roda 3 mengangkut sampah untuk 200 rumah," katanya.

Bupati juga menyoroti soal limbah tinja kapal wisata yang dibuang ke laut. Ia mengistruksikan agar Dinas LHP menyiapkan regulasinya.

Hal ini ia sampaikan menyusul adanya keluhan dari pemerhati lingkungan dan wisatawan yang berwisata di perairan Labuan Bajo.