Opini
Opini: Harapan Baru Bersama Matahari Tahun 2023
Tahun terus berganti seiring berjalannya waktu namun matahari tetap satu dan sama tak tergantikan hingga selamanya.
Oleh: Yohanes Mau
( Warga Belu sedang bertugas di Zimbabwe, Afrika )
POS-KUPANG.COM - Selama 365 hari matahari menjadi cahaya bagi langkah kaki segala makluk hidup di bumi ini. Bumi berotasi mengitari matahari tanpa henti hingga waktu terus berganti dan tahun-tahun hidup pun berlalu tak terasa.
Hari kemarin berlalu bagai kedipan mata. Untuk angka 365 hari yang telah lalu dan akan datang dikenal dengan sebutan tahun. Tahun terus berganti seiring berjalannya waktu namun matahari tetap satu dan sama tak tergantikan hingga selamanya.
Tahun yang telah pergi disebut tahun lalu, tahun sekarang disebut tahun ini, dan tahun yang akan datang disebut tahun depan. Kini dunia sedang berada di penghujung tahun 2022.
Bersama angin, udara, hujan dan matahari dengan segala tawaran suhunya manusia tampil dan berlakon untuk menjadi yang terbaik di hadapan Tuhan dan sesama di tengah semesta yang lengang ini. Alam semesta dan segala makluk lainnya hanyalah saksi bisu. Matahari setia memancarkan hangat kebaikan tanpa pilih kasih.
Selama 365 hari sepanjang tahun 2022 cahaya matahari menghangatkan hati dan budi, pikiran dan akal budi manusia serta segala makluk hidup lainnya tanpa minta pulang kembali kepadanya. Ia memberi tanpa kalkulasi untung dan rugi. Ia memberi dengan tulus dalam hening panjang.
Baca juga: Opini: Sungguhkah Kampus Harus Steril dari Politik
Matahari memang hangat dan selalu setia berjalan bersama segala makluk di tengah segala tawaran musim-musimnya. Kabut, hujan dan badai boleh menghadanginya namun ia tetap terbit karena ia bernama setia dan setianya dari kekal hingga kekal.
Tahun 2022 sudah pergi dan tak akan pernah kembali lagi. Ia pergi dan hilang hingga selamanya. Yang tersisa hanya jejak. Itu pun kalau manusia tidak lupa bersyukur dan tidak alpa dalam menggoreskan kisah-kisah harian yang dilewatinya.
Segala sesuatu yang terjadi di dalam dan bersama hari pergi dan tidak akan kembali lagi. Namun angka 2022 itu telah menorehkan aneka kisah hidup bersama manusia yang setia berlakon selama 365 hari.
Segala hari itu pergi dan lenyap bagai sekali kedip mata namun mau bilang apalagi. Perputarannya terjadi secara otomatis dan tidak ada satu manusia pun yang bisa mengatasi laju rotasinya. 2022 sudah di hanyut bersama segala kisah indah dan suram yang telah tertulis di dalam buku kehidupan pribadi anak-anak manusia.
Semua manusia menjejakkan kisah dan kenangan di tahun 2022 dengan caranya masing-masing. Segala kisah yang terpoles diabadikan di dalam lembaran buku sejarah hidup pribadi di tahun 2022. Tahun 2022 menggoreskan segala rasa dan menjadi rahim yang setia mengandung kebajikan bagi segala makluk.
Setiap manusia memiliki hasrat, harapan dan kerinduan yang ditulis di dalam buku hidup tahun 2022. Tulisan-tulisan tentang kisah cinta yang mengalir dan basahi setiap tapak langkah hidupnya. Di sana ada sajian bahagia dan gembira, ratap tangis dan air mata serta aneka pengalaman sedih lainnya yang menyayat hati hingga sakit dan luka.
Baca juga: Opini: Rindu dan Natal
Pengalaman-pengalaman itu tertulis dan terkenang abadi di setiap lembaran buku hidup tahun 2022. Orang sering berkata "hidup ini dapat dijalani dengan memandang ke depan tapi dapat dimengerti dengan menoleh ke belakang."