Berita NTT

FKUB NTT Launching dan Bedah Buku tentang Kerukunan Umat Beragama Dalam Kearifan Lokal 

FKUB NTT launching dan bedah buku tentang Menemukan Nilai Kerukunan Umat Beragama Dalam Kearifan Lokal Masyarakat NTT. 

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Launching dan Bedah Buku tentang Menemukan Nilai Kerukunan Umat Beragama Dalam Kearifan Lokal Masyarakat NTT yang berlangsung di Kantor Harian Pos Kupang pada Jumat, 30 Desember 2022. 

Menurutnya, pada tahun 2019, ada survei yang menemukan bahwa untuk menangkal terorisme dan radikalisme itu, ternyata orang NTT itu menaruh kekuatan yang besar pada kearifan lokal. 

"Kearifan lokal itu memperkuat identitas, kemudian tarian yang memperkuat identitas itu dengan nilai-nilai baik yang kemudian bisa memagari komunitas dan paparan terorisme dan radikalisme. Karena kearifan lokal itu menjunjung nilai-nilai baik. Maka akan terasa asing, akan berlangsung bisa mendeteksi jika ada unsur-unsur terorisme dan radikalisme masuk ke dalam komunitas,"ungkapnya.

Dalam catatannya, Dr. Maria mengatakan kearifan lokal itu bisa saja dalam keadaan live in dan juga Life out. 

Baca juga: Jaga Toleransi Beragama, Ini Pesan Ketua FKUB Kota Kupang

"Line in artinya hari ini masih ada respek, masih dipraktekkan, masih diterima bahkan digunakan oleh masyarakat sebagai identitas diri mereka. Tetapi kalau yang live out, buku ini atau buku yang lalu mengingatkan atau di dalam survei yang dilakukan FKUB mengingatkan bahwa yang kali itu biarkan pergi. Oleh karena itu pada hari ini kita harus mulai dengan membuat identifikasi tentang mana kearifan lokal yang masih untuk ditindaklanjuti dalam aksi yang akan datang,"pintahnya.

Ia berharap agar pengembangan ini harus diteruskan kepada kaum muda. Mengapa?karena kaum muda adalah kelompok yang akan mewarisi nilai dan melanjutkan nilai itu ini penting sekali di dalam perkembangan sekarang, jangan sampai ada kerukunan yang hanya bersifat digital," ungkapnya.

Dikatakannya, belum tentu keharmonisan, kerukunan yang dicintai itu mencerminkan realitas kehidupan yang sebenarnya. 

"Saya tetap berharap bahwa FKUB kedepan itu masih tetap dengan kegiatan-kegiatan yang oleh banyak orang mengatakan bahwa itu sudah kuno," ujarnya lagi. 

Buku ini ditulis oleh 12 penulis dengan Tulisan pertama dari Rm. Herman Punda Panda Pr, berisi penemukan Nilai-Nilai Kerukunan Dalam Budaya Sumba yang mengajarkan kita bahwa Kepercayaan Marapu di Sumba, sebagai salah satu agama yang berkarakter kosmik memiliki karakter inklusif.

Tulisan kedua dari Pdt. Thobias Manafe, S.Th tentang Nilai-Nilai Kerukunan Yang Terkandung Dalam Semboyan Ita Esa Ditinjau Dari Segi Budaya Dan Teologi Kristen. 

Tulisan ketiga dari Lim Odja, S.Th, M. Th mengenai Implementasi Nilai-Nilai Kerukunan Melalui Fungsi Mesbah “Lelang “Sebagai Bentuk Kearifan Lokal Masyarakat Harilolong, Di Desa Pura Timur Kecamatan Pura, Kabupaten Alor. 

Tulisan keempat dari Pdt. Emr. Karel Lobo, S.Th tentang Menemukan Nilai - Nilai Kerukunan Dalam Kepercayaan Asli Agama Suku Sabu “Jingitiau” berisi tentang Budaya suku Sabu yang menjunjung tinggi nilai perkawinan sehingga hanya kematian yang menjadi jurang pemisah. 

Tulisan kelima dari P. Dony Kleden, CSsR yang memberi kita pemahaman bahwa dari Rahim Marapu Kita Menenun Kesatuan Sebuah Telaah Antropologi Multikultural, yang memberikan pemahaman pada kita bahwa Marapu adalah Sang Multikultur.

Tulisan keenam dari Pdt. Lintje H. Pellu tentang Nilai Kerukunan Hidup Dan Cinta Kasih Dalam Tradisi Lisan Orang Rote, mau memberikan kita kazanah pemikiran bahwa Tradisi lisan yang sarat dengan muatan kultural. 

Tulisan ketujuh dari Drs. Muhammad Marhaban tentang Menemukan Nilai Kerukunan Dalam Kearifan Lokal (Local Wisdom) di Kabupaten Alor . 

Tulisan kedelapan dari Rm. Ardy Meman, Pr tentang Merawat Kerukunan Umat Beragama Menurut Perspektif Gereja Katolik mengajarkan kita bahwa Dalam hidup beriman, dituntut saling memperkaya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved