Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 15 Desember 2022, Kecil Itu Bernilai
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Kecil Itu Bermain.
Hal-hal yang bisa kita pelajari adalah pertama, Allah itu selalu setia dan penuh belaskasihan yang besar walau umatNya berdosa terhadapNya.
Kedua, Yohanes menjadi nabi besar karena dia memberi kesaksian dengan cara hidupnya sendiri maka masing-masing kita harus mampu beri kesaksian dari cara hidup kita sendiri.
Ketiga, selalu berusaha untuk melakukan tugas-tugas kecil untuk membentuk karakter cara hidup kita yang membentuk sebuah habitus yang baik dan benar.
Semoga kita semua selalu siap bersaksi dengan cara hidup kita sendiri.
Teks Lengkap Bacaan Kamis 15 Desember 2022

Bacaan Pertama: Yesaya 54:1-10
“Dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau.”
Bacaan dari Kitab Yesaya:
“Bersorak sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak sorai dan memekiklah hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin!
Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami,” demikianlah firman Tuhan. “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghemat. Panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu.
Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri. Keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi. Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah berkecil hati sebab engkau takkan dipermalukan.
Engkau akan melupakan masa remajamu yang memalukan, dan takkan mengingat lagi aib kejandaanmu. Sebab yang menjadi suamimu ialah Penciptamu, Tuhan Semesta Alam nama-Nya.
Dan yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, yang disebut Allah Seluruh Bumi. Sungguh, seperti istri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati engkau dipanggil kembali oleh Tuhan. Masakan istri masa muda akan tetap ditolak?”, demikianlah firman Tuhan.
“Sesaat saja Aku meninggalkan dikau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau,“ firman Tuhan Penebusmu.
“Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nabi Nuh. Seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah takkan menggenangi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka lagi terhadap engkau, dan bahwa Aku tidak akan menghardik engkau lagi.