Politani Kupang
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian ke-5, Sektor Pertanian Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Seminar ini mengangkat tema Kontribusi Sektor Pertanian Untuk Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela Nago.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian. Hal ini disampaikan oleh Dr. Fransiskus Dako, S.Hut., M. Sc., IPU, selaku Ketua Panitia Seminar Nasional Pengabdian dan Penelitian Ke-5 Politeknik Pertanian / Politani Negeri Kupang.
"Sektor Pertanian berperan penting menjadi tulang punggung perekonomian. Baik dalam situasi normal maupun dalam situasi kritis seperti saat pandemi Covid-19," ujar Fransiskus Dako dalam sambutannya.
Seminar diadakan di Sotis Hotel Kupang, Rabu 7 Desember 2022. Seminar ini mengangkat tema Kontribusi Sektor Pertanian Untuk Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal.
Pada sambutannya, Fransiskus Dako juga menekankan bahwa ada 3 dimensi yang menjadi peran utama dalam sektor ekonomi. "Ada 3 dimensi yang mendukung sektor Ekonomi. Ketiga hal tersebut adalah keterbukaan, tatanan sosial, serta lingkungan hidup," kata Fransiskus Dako.
Baca juga: Politani Kupang, BEM Gelar Diskusi Publik Bahas Pendidikan Politik Bagi Mahasiswa
Sektor pertanian membutuhkan wilayah yang cukup besar, sehingga menjadi salah satu penyumbang ekonomi bagi suatu daerah. Menurut Fransiskus, tiga dimensi ekonomi akan menjadi pilar pendorong pembangunan berkelanjutan di suatu daerah.
Lebih lanjut Fransiskus Dako mengatakan bahwa peningkatan kesejahteraan di sektor pertanian, dilakukan dengan meningkatkan produk pangan dari kearifan lokal. "Dibutuhkan kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak tanpa merusak lingkungan dan biota laut. Karena kita tahu kerusakan lingkungan akan memberi dampak yang sangat besar. Terutama untuk pemanasan global," ujar Fransiskus.
Demikian Fransiskus, peran praktisi dan akademisi perguruan tinggi dibutuhkan untuk memberikan edukasi terkait teknologi pangan dan pertanian.
"Tujuan dilaksanakan seminar ini adalah yang pertama untuk mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi, yang kedua untuk diseminasi informasi terkait sektor pertanian, teknologi, pemanfaatan kearifan lokal dan juga pembangunan tanpa merusak lingkungan, yang ketiga meningkatkan pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal," terang Fransiskus.
Direktur Politani Negeri Kupang, Johanis A.Jermias, S.Pt., M.Sc juga memberikan sambutan. Beliau mengatakan bahwa seminar yang diadakan bermanfaat bagi Politani Negeri Kupang. "Seminar ini bermanfaat sebagai ajang menunjukan eksistensi kita, sebagai akademisi dalam mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi," kata Johanis.
Baca juga: Kampus Politani Kupang Tuan Rumah Rakor Wadir Bidang Kerjasama Politeknik Negeri Se-Indonesia
Johanis berharap, dengan adanya jumlah akademisi atau Dosen pada level Strata 3, Politani Negeri Kupang dapat memberikan sumbangsih bagi pembangunan di NTT. "Kata kunci seminar ini adalah kearifan lokal. hHarapan saya seminar dapat memberikan rekomendasi yang baik bagi pembangunan dengan memanfaatkan kearifan lokal di wilayah NTT," ujar Johanis menutup sambutannya.
Usai memberikan sambutan, Politani Negeri Kupang menyerahkan penghargaan. Penghargaan diberikan kepada akademisi yang mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual dari hasil penelitian dan publikasi jurnal. Adapun penghargaan lain juga diberikan kepada akademisi yang membuat dan mempublikasikan karya ilmiah.
Seminar diikuti oleh 106 peserta, yang terdiri dari akademisi, pemateri, undangan dan peserta. Akademisi yang hadir datang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, baik yang hadir secara tatap muka maupun daring via aplikasi zoom meeting.
Baca juga: Menuju Akreditasi Unggul Prodi PAB Politani Kupang Undang Prof Mursalim dari Universitas Hassanudin
Ada tiga narasumber yang membawakan materi seminar. Pemateri pertama adalah Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip. Agr. St, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Membawakan materi berjudul "Peran kearifan lokal dalam pembangunan pertanian berkelanjutan."
Pemateri Kedua, Dr. Dwi Januanto Nugroho, S. Hut., M.B.A., Sekretaris Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup. Membawakan materi berjudul "Transformasi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam kerangka Pengelolaan SDA Hutan yang Berkelanjutan."
Pemateri ketiga Catootjie Lusje Nalle, Ph.D, merupakan Dosen Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Membawakan materi berjudul "Strategi Pengembangan Industri Peternakan Unggas Dan Babi Berbasis Kearifan Lokal Untuk Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan." (cr19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS