Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Desember 2022, Di Tanah Kelahiran Kita Tidak Lagi Dikenal
Renungan Harian Katolik berikut disajikan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Di Tanah Kelahiran, Kita Tidak Lagi Dikenal.
Mereka memperlakukan Dia seperti seorang asing. Bahkan lebih tragis lagi, Yesus dihukum dan disalibkan oleh orang-orangNya sendiri.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Ketika berjalan di kota, kita jarang melihat orang saling bersalaman atau bercakap-cakap. Di dalam bus, mikrolet, orang sibuk dengan dirinya sendiri.
Orang bisa bercakap ramah dengan seseorang lewat telepon, tetapi tidak peduli dengan orang di sekitarnya. Mereka tidak mengenal sesamanya, mereka tidak ramah, terkesan kaku, asing dan dingin.
Beda sekali dengan orang di desa atau di kampung. Orang-orang desa saling menyapa atau bersalaman. Ada waktu untuk ngobrol dengan sesama.
Mereka saling mengenal dengan baik.
Di saat kita menjalankan tugas pewartaan iman, konsekuensi ini mungkin akan selalu mengikuti kita. Kita selalu menjadi orang asing.
Di tanah kelahiran, kita tidak lagi dikenal di tempat karya, kita tetap dianggap orang asing. Dan jangan kaget, sesudah sekian lama kita merasa diri berjasa, akan ada saatnya kita tidak lagi dipedulikan.
Inilah salib kita sebagai pelayan Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 9 Desember 2022, Hilangkan Cap Negatif kepada Sesama
Masa Adven ini menjadi kesempatan berharga bagi kita untuk mengasah hati-batin kita agar lebih peduli dan terbuka bagi rahmat kasih Allah yang ditawarkan kepada kita dalam berbagai macam cara.
Selanjutnya kita dapat menjadi saluran rahmat kasih-Nya bagi sesama kita. Dengan demikian, kita ikut aktif dalam melapangkan jalan bagi kedatangan Tuhan yang menyelamatkan dunia.
Kontemplasi
Adven adalah masa persiapan menyambut kedatangan Tuhan. Hendaknya masa ini mendorong kita untuk mengakui perbuatan-perbuatan besar yang dikerjakan Tuhan atas diri kita.
Kita percaya bahwa Tuhan yang akan datang itu mengasihi kita. Maka kita membuka diri kepada tuntunan firman Allah dan menjadikan Yesus pusat kehidupan kita.
Mari sambut Tuhan yang datang itu dengan semangat iman yang teguh dan berharap Dia menyertai dan menolong kita.