Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 1 Desember 2022, Fondasi Hidup yang Kokoh Kuat
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Fondasi Hidup yang Kokoh Kuat.
Orang bijaksana diumpamakan dengan orang yang membangun rumah di atas batu, sehingga tidak roboh ketika badai dan banjir melanda.
Sedangkan orang yang mengabaikan ajaran Tuhan adalah orang bodoh, mereka membangun rumah di atas pasir.
Ketika banjir datang, rumah mereka hancur karena tidak kokoh.
Ajaran Tuhan adalah dasar yang memungkinkan kita bertahan hidup. Ketika badai penderitaan dan cobaan datang setidaknya ada dasar kokoh bagi kita untuk bertahan.
Jika kita tidak mempunyai pegangan yang kokoh, maka kita seperti orang bodoh yang membangun rumah di atas pasir. Ketika badai datang, dengan mudahnya kita hancur dan terbawa badai.
Ketika Yesus disalibkan, hanya satu kekuatannya, yaitu kehendak Allah. Yesus terbuka terhadap perkataan dan kehendak Allah sehingga Dia begitu kuat dan akhirnya menyelesaikan misi-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 1 Desember 2022, Jadilah Bijak
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Fondasi bangunan rohani kita ialah percaya kepada Tuhan dan firman yang diwartakanNya.
Yesus adalah Firman yang menjadi manusia, yang mengungkapkan kehendak Bapa. Oleh roh Kudus, Firman yang sama akan diteruskan kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus.
Jika kita ingin membangun fondasi kokoh bagi diri kita, kewajiban kita ialah percaya kepada Tuhan, meresapkan FirmanNya dan mewujudkan Firman itu dalam pelayanan demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan umat manusia.
Pada titik ini, kita menyatukan dua unsur penting bangunan rohani kita yakni iman dan perbuatan (Yakobus 2: 26).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 30 November 2022, Andreas, Penghantar kepada Tuhan
Di awal masa Adven ini, sudah sepantasnya kita memberanikan diri untuk menyandarkan harapan kita pada Tuhan, menanti pemenuhan janjiNya dalam ketekunan mendengarkan Sabda dan membiarkan Tuhan menuntun hidup kita.
Kontemplasi
Tidak cukup hanya mendengarkan sabda Yesus. tetapi harus melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. “Menjadi pelaku firman, bukan hanya pendengar saja. Sangat indah kalau kita membangun komitmen untuk terus menerus mendengarkan dan merenungkan Firman Tuhan, tetapi akan lebih indah dan bermutu kalau kita pun siap melaksanakanNya dalam kehidupan kita.
Apakah kita memiliki tradisi yang kuat untuk membaca dan merenungkan Kitab Suci dalam hidup ini? Sejauh mana Firman Tuhan itu menjadi penuntun dalam jalan hidup kita?