Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022, Berjaga dan Siaga Menanti Kedatangan Tuhan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Berjaga dan Siaga Menanti Kedatangan Tuhan.
Karena itu Yesaya mengimbau, "Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya."
Baca juga: Renungan Harian Katolik 26 November 2022, Berjaga-jaga dan Berdoa
Dengan menempuh jalan Tuhan, "Orang akan mengubah pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas." Artinya, mengubah senjata perang dan pembinasaan menjadi sarana kerja demi kesejahteraan manusia.
Rasul Paulus mengimbau kita di masa penantian ini untuk "bangun dari tidur dan siap siaga, karena keselamatan sudah dekat" (Rm. 13: 11).
4. Dalam Injil Yesus mengingatkan kita akan peristiwa air bah pada zaman Nuh.
Nuh membangun bahtera jauh-jauh hari sebelum musibah datang, sementara orang lain masih hidup foya-foya dan berpesta pora sampai air bah membinasakan mereka semua.
Demikianlah kita pun harus siap siaga membangun "bahtera keselamatan" bersama Kristus dalam kerja dan doa, dalam tindakan kasih dan amal bakti.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022, Adventus, Saat Berjaga Bersama Tuhan
5. DOA
* Datanglah Yesus Tuhan, datanglah mengunjungi umat yang menantikan Dikau dengan penuh kerinduan. Datanglah menyelamatkan kami dalam belaskasih-Mu yang tak berhingga karena hanya Engkaulah Juruselamat kami sepanjang segala masa + Amin
Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu.
Teks Lengkap Bacaan Minggu 27 November 2022

Bacaan Pertama: Yesaya 2:1-5
Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi.
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.
Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu.