Berita Kota Kupang

SMAN 9 Kupang Berbenah Menuju ke Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar

Saat ini SMAN 9 Kupang masih menerapkan kurikulum K13  dan karena sekolah ini kategori sekolah penggerak

Penulis: Edi Hayong | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/EDI HAYONG
Kepala SMAN 9 Kupang, Adelgina N Liu, S.Pd. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Edi Hayong

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pihak SMAN 9 Kupang terus berbenah baik fasilitas maupun Sumber Daya Manusia (SDM) menuju penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran 2023/2024.

Saat ini SMAN 9 Kupang masih menerapkan kurikulum K13  dan karena sekolah ini kategori sekolah penggerak sehingga diterapkan pula kurikulum Merdeka Berbuat.

Demikian disampaikan Kepala SMAN 9 Kupang, Adelgina N Liu, S.Pd kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin 21 November 2022.

Baca juga: Drainase Tersumbat, Warga Bonipoi Kota Kupang Mengeluh Aroma Tak Sedap

Dikatakan Adelgina yang didampingi Kahumas  Frans X M Hida bahwa penerapan kurikulum di lembaga ini masih K13 dan belum menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.

Alasan belum diterapkan Merdeka Belajar, lanjut Adelgina karena masih dalam proses dimana perlu dipersiapkan fasilitas yang memadai juga SDM. Namun, ia memastikan pada tahun ajaran 2023/2024 Kurikulum Merdeka Belajar sudah siap diterapkan.

"Kegiatan belajar mengajar masih seperti tahun sebelumnya. Kita masih terapkan K13. Sebenarnya tidak ada beda antara K13 dengan Merdeka Belajar, hanya ganti casing saja. Tapi tahun ajaran baru kami akan terapkan kurikulum Merdeka Belajar," katanya.

Menyinggung soal oknum siswa di lembaga ini yang viral di media sosial karena isap rokok, Adelgina menegaskan bahwa sekolah telah mengambil sikap.

Saat itu, pihak sekolah memanggil para orangtua/wali untuk disampaikan mengenai hal ini untuk selanjutnya dibina agar tidak mengulangi lagi.

"Kamu panggil orangtua. Karena untuk bina tentu sekolah dan orangtua harus kolaborasi. Intinya mereka buat pernyataan dan sampaikan di depan para siswa umumnya untuk tidak mengulangi lagi. Jika langgar poin maka dikembalikan ke orangtua," tegasnya.

Ditanya soal pergaulan bebas terutama narkotika dan HIV-AIDS saat ini, Adelgina menyampaikan kalau hal ini disosialisasikan sejak tahun ajaran baru.

Baca juga: Anggotanya Raih Medali Emas di Kejuaraan Karate Inkarnas Open, Kepala LPKA Kupang Mengaku Bangga

Dimana para calon siswa saat masuk pertama kali di lembaga ini, mereka akan mendapat pembekalan materi mengenai HIV-AIDS  dan narkotika.

"Saat tahun ajaran belajar kami biasa hadirkan pihak  Puskesmas Oesapa untuk sosialisasi mengenai HIV termasum juga diberikan obat tambah darah buat siswi saat masa haid. Untuk masalah narkotika kita undang pihak Polda dan BNN. Ada juga pembinaan rohani setiap bulan pada hari Jumat ada juga dihadirkan motivator berikan bimbingan rohani," kata Adelgina diaminkan Frans.

Menyinggung soal tenaga guru, Adelgina menyampaikan masih mengalami kekurangan. Biasanya ada analisis kebutuhan dan untuk SMAN 9 Kupang masih kurang guru negeri terutama guru Bahasa Jerman, Guru Sejarah, Guru Geografi.

"Kami punya siswa jurusan IPS cukup banyak kendala pada kurang guru mata pelajaran tersebut. Selama ini kami pakai tenaga guru honor. Biasanya guru honor yang lulus tes ASN, mereka kembali ke sekolah ini. Tapi memang untuk kebutuhan guru kami masih kurang," ujarnya.

Adelgina menambahkan, mereka juga terus menggalakan program menghijaukan sekolah. Selama ini dengan memanfaatkan  air tengki yang ada diwajibkan para guru dan siswa merawat taman sekolah.

"Kita juga biasanya ada lomba penataan ruang kelas, bakti sosial, tanam pohon dan gerakan pungut sampah. Ini semua demi mempercantik lingkungan sekolah ini," tambah Adelgina. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved