Berita Nasional
Panda Nababan Bongkar Rahasia Luhut - Prabowo: Awalnya Minta Tolong, Akhirnya Pecah Kongsi
Panda Nababan, salah satu sesepuh PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) tetiba membongkar rahasia Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Subianto.
"Dalam hati gua, gila dua orang ini satu pun tidak ada yang kasih tahu gua," kata Panda sambil tertawa.
Ia pun bertanya kepada Luhut dan Luhut mengkonfirmasi hal tersebut.
Namun, kata dia, saat itu Luhut bercerita kepadanya bahwa ia sedang pecah kongsi dengan Prabowo
"Terus aku tanya Luhut. Luhut, aku dengar kreditnya udah cair. Iya, gua lagi beda pendapat sama Prabowo. Pecah kongsi. Dikasih tahulah mereka berkelahi," kata Panda.
Baca juga: Prabowo Subianto Tak Hanya Urus Politik Tetapi juga Urus Nasib Pertahanan Bangsa Indonesia
Panda kemudian bercerita lagi soal hubungan Luhut dan Prabowo saat masih aktif di militer.
Cerita tersebut, kata dia, didapatkannya dari mantan menteri pertahanan M Jusuf.
Saat itu, kata dia, Luhut dan Prabowo masih aktif bertugas di Kopassus di mana Luhut masih berpangkat Letkol dan Prabowo menjadi wakilnya.
Suatu ketika, kata dia, Luhut kaget karena Prabowo hendak menangkap LB Moerdani karena disinyalir mau melakukan kudeta terhadap rezim Presiden Soeharto.
Saat itu Luhut pun mengajak Prabowo untuk melaporkannya kepada Danjen Kopassus saat itu.
Kepada Danjen Kopassus tersebut, kata Panda, Prabowo mengatakan jika kudeta benar-benar terjadi maka Danjen Kopassus tersebut bertanggung jawab.
Danjen Kopassus tersebut akhirnya membawa Luhut dan Prabowo menemui M Jusuf.
Setelah menceritakan apa yang terjadi, akhirnya M Jusuf bertemu Soeharto di kediamannya di Jalan Cendana Jakarta.
"Menurut cerita Pak Jusuf ke saya, Pak Harto bilang, Benny itu orang yang loyal ke saya, tidak mungkin dia mau melakukan suatu tindakan kudeta. Pak Jusuf balik, sudah pulang kalian semua, tidak ada apa-apa. Pak Harto sudah bilang ke saya begini begini," kata Panda.
Baca juga: Prabowo Subianto Total untuk Negeri: Percayalah, Saya Selalu Bersama Pak Jokowi
"Ada dua versi, satu versi yang mengatakan waktu di Cijantung Luhut marah sama Bowo, tapi menurut cerita Bowo ke saya, dia cuma ditepis ini ke saya. Lain kali jangan begitu kau ya. Tapi ada versi (Prabowo) ditampar, ditempeleng," kata Panda.
Akibatnya, kata dia, Prabowo dipindahkan satuannya dari Baret Merah (Kopassus) ke Baret Hijau (Kostrad).
"Akibat dari peristiwa itu, itulah yang kemudian Prabowo digeser dari Baret Merah ke Baret Hijau," kata Panda. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS