Berita Timor Tengah Utara

Kemendikbud Ristek Gelar Lokakarya Kurikulum Perencanaan Pembelajaran Sekolah Penggerak di TTU

Para peserta yang mengikuti lokakarya merupakan para guru atau sekolah yang lolos sebagai guru penggerak program kurikulum merdeka belajar

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Tim dari BGP Provinsi NTT dan Para Fasilitator saat menggelar kegiatan Lokakarya Kurikulum Perencanaan Pembelajaran Sekolah Penggerak Angkatan II di Kabupaten TTU, Rabu, 16 November 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM KEFAMENANU - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Kemendikbud Ristek ) Republik Indonesia melalui Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar kegiatan Lokakarya Kurikulum Perencanaan Pembelajaran Sekolah Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Utara.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Livero, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT ini berlangsung sejak 14 November hingga 16 November 2022.

Turut ambil bagian dalam kegiatan ini Ketua Panitia Pelaksana Lokakarya, Dolly Ballo, bersama tim dari Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)serta Para Fasilitator Guru dan Sekolah Penggerak di Kabupaten TTU dan Malaka.

Baca juga: Porprov NTT 2022, Sumba Barat Daya Tumbangkan Timor Tengah Utara di Ronde Pertama

Saat diwawancarai Ketua Panitia Pelaksana Lokakarya dari Balai Guru Penggerak NTT, Dolly Ballo mengatakan, para peserta yang mengikuti lokakarya merupakan para guru atau sekolah yang lolos sebagai guru penggerak program kurikulum merdeka belajar dari Kemendikbud Ristek Republik Indonesia.

Pasca lolos dalam seleksi dan menerapkan berbagai program kurikulum merdeka belajar di sekolah masing-masing, kata Dolly, para guru dan kepala sekolah diundang kembali untuk memaparkan hasil implementasi sebagai guru penggerak dalam kegiatan lokakarya tersebut.

"Mau melihat kembali, kira-kira implementasi kurikulum merdeka itu sudah seperti apa. Kepala sekolah dan guru-gurunya diminta untuk menyampaikan hasilnya seperti apa yang mereka sudah terapkan kurikulum merdeka di sekolah masing-masing," ungkapnya.

Lokakarya tersebut, lanjutnya, membahas seputar tema tentang "Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila" yang mana tema tersebut telah ditetapkan langsung oleh pihak Kemendikbud Ristek.

Ia menuturkan, tugas BGP Provinsi NTT dalam penerapan kurikulum merdeka belajar tersebut yakni memfasilitasi terlaksananya rangkaian kegiatan yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud Ristek.

Dikatakan Dolly, di Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 10 sekolah yang lulus seleksi program penerapan kurikulum merdeka sebagai guru penggerak.

Baca juga: Bupati Timor Tengah Utara Pimpin Upacara Peringatan HKN 2022

Menurutnya, tidak semua sekolah menerima program guru penggerak. Pasalnya, sekolah-sekolah yang diikutsertakan dalam kurikulum tersebut adalah para kepala sekolah yang telah lulus seleksi secara ketat di tingkat nasional.

"Mereka bersaing dengan kepala sekolah lain di tingkat nasional," tukasnya.

Implementasi paradigma baru bagi sekolah penggerak yakni para guru hanya berfungsi sebagai fasilitator. Para guru diwajibkan memotivasi para murid agar memiliki nalar kritis.

Ia berharap, para peserta guru penggerak ini telah menerapkan program-program dan visi-misi sesuai dengan apa yang diharapkan IKM. 

Sementara itu, Fasilitator Guru Penggerak Lintas Kabupaten, H. Disnawati, M. Pd menjelaskan, lokakarya ini diselenggarakan bagi sekolah penggerak di Kabupaten TTU dan Malaka.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved